kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.442   107,00   0,66%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%

Stok Beras Nasional Capai 3,3 Juta Ton, Pemerintah Dorong Kedaulatan Pangan


Rabu, 27 Agustus 2025 / 18:16 WIB
Stok Beras Nasional Capai 3,3 Juta Ton, Pemerintah Dorong Kedaulatan Pangan
ILUSTRASI. Petani menjaga tanaman padi dari ancaman hama burung di lahan sawah tadah hujan, Desa Meunasah Mon Cut, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (24/8/2025). Pemerintah menyampaikan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai sekitar 3,3 juta ton hingga April 2025.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – KARAWANG. Pemerintah memastikan stok beras nasional dalam kondisi aman. Deputi Bidang Koordinasi Usaha dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Widiastuti, menyampaikan stok beras nasional saat ini mencapai sekitar 3,3 juta ton hingga April 2025.

“Untuk beras di semester ini sudah swasembada dibandingkan tahun lalu, karena produktivitasnya mampu memenuhi kebutuhan pada periode yang sama,” ujarnya dalam acara Peluncuran Buku Panduan Budidaya Padi dan Peresmian Drone Learning Center Syngenta di Karawang, Rabu (27/8/2025).

Widiastuti menilai capaian tersebut menjadi sinyal positif bagi ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung target swasembada yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. 

Baca Juga: Mentan Klaim Stok Beras Bakal Capai 4 Juta Ton, Tertinggi Sejak Indonesia Merdeka

Optimisme ini turut diperkuat dengan proyeksi United States Department of Agriculture (USDA) yang memperkirakan produksi beras Indonesia tahun ini mencapai 34,6 juta ton, naik dari 30 juta ton pada tahun sebelumnya.

Dengan capaian tersebut, Indonesia menempati posisi teratas di ASEAN, mengungguli Vietnam yang memproduksi 26,5 juta ton, Thailand 20,1 juta ton, Filipina 12 juta ton, dan Malaysia 1,75 juta ton.

Meski begitu, Widiastuti mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi tidak hanya sebatas menjaga ketahanan pangan, tetapi juga mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan. 

Hal ini menjadi penting mengingat jumlah penduduk Indonesia yang kini 281 juta jiwa diproyeksikan bertambah menjadi 319 juta jiwa pada 2045. Dengan konsumsi rata-rata 80 kilogram beras per kapita per tahun, peningkatan produktivitas dinilai menjadi kunci utama.

Baca Juga: Stok Beras Tembus 3,7 Juta Ton, Mentan: Pemerintah Tambah 25.000 Gudang Darurat

Ia menegaskan teknologi pertanian, riset benih unggul, serta pendampingan petani melalui penyuluhan perlu terus diperkuat. Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan petani disebut sebagai jalan untuk menjamin ketersediaan pangan secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, Widiastuti menekankan bahwa sektor pertanian selama ini terbukti menjadi penopang utama perekonomian nasional. 

Transformasi teknologi, seperti penggunaan drone, pengembangan riset benih unggul, dan panduan budidaya modern, dinilai akan mempercepat peningkatan produksi pangan.

Baca Juga: Stok Beras Diprediksi Capai 4 Juta Ton, Mentan Siap Ekspor Jika Diperintahkan

“Yang kita harapkan bukan hanya swasembada, tetapi juga kedaulatan pangan. Dengan stok beras yang kuat, teknologi yang berkembang, dan kolaborasi erat, Indonesia bisa lebih maju di sektor pertanian,” tutupnya.

Selanjutnya: MSCI Lakukan Rebalancing, Kapan Waktu yang Tepat untuk Beli?

Menarik Dibaca: Investasi Tak Bisa Instan, Perjalanan Ini Bisa Jadi Inspirasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×