kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   0,00   0,00%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Stok Tembus 4 Juta Ton, Indonesia akan Ekspor Beras 2 Ribu Ton per Bulan ke Malaysia


Minggu, 01 Juni 2025 / 08:12 WIB
Stok Tembus 4 Juta Ton, Indonesia akan Ekspor Beras 2 Ribu Ton per Bulan ke Malaysia
ILUSTRASI. Pekerja memasukkan gabah ke dalam mesin penggiling di Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/5/2025). Badan Urusan Logistik (Bulog) Kanwil Jakarta dan Banten merealisasikan penyerapan sebanyak 85.334 ton gabah dan 4.720 ton beras dari petani-petani di daerah Banten dan Jakarta dengan total penyerapan sejak awal tahun mencapai 50.272 ton setara beras atau 94 persen dari target yang ditetapkan. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/rwa.


Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stok beras nasional pecah rekor tembus di angka 4.001.059 ton.

Seiring tingginya stok beras nasional, pemerintah kini memutuskan untuk membuka keran ekspor beras ke negara tetangga. 

Ini adalah rencana ekspor beras pertama sejak ekspor terakhir dilakukan 40 tahun silam. 

Indonesia akan mengekspor sebanyak 2.000 ton beras per bulan atau 24.000 ton per tahun ke Malaysia. Pengiriman beras ke Negeri Jiran akan dilakukan dari Kalimantan Barat.

"Kita akan ekspor 2 ribu ton, pengiriman dari yang terdekat dengan Malaysia, yaitu dari Kalimantan Barat," ucap Amran dalam acara syukuran 4 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP) di Jakarta, Jumat (30/5).

Baca Juga: Mendag: Rencana Ekspor Beras ke Malaysia Perlu Dipertimbangkan dalam Neraca Komoditas

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, ekspor beras itu dilakukan secara business to business. 

Menurut Amran, asal beras tersebut tidak terbatas dari wilayah Kalimantan Barat. Apabila ada perusahaan-perusahaan lainnya yang lokasinya berdekatan dengan Malaysia bisa langsung mengekspornya ke Negeri Jiran tersebut.

Soal kapan ekspor tersebut akan dimulai, Amran menyerahkan sepenuhnya kepada pelaku bisnis yang terlibat.

Amran juga membebaskan pelaku bisnis mengekspor jenis beras, baik beras berkualitas medium atau premium.

Selain Malaysia, Amran juga menyampaikan bahwa Indonesia siap mengekspor beras ke negara anggota ASEAN lainnya yang membutuhkan.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono sebelumnya menyatakan, komunikasi dengan pengusaha Malaysia sudah dilakukan.

Mereka menyampaikan kebutuhan beras sebanyak 2.000 ton per bulan, dan jumlahnya akan disesuaikan dengan kemampuan pasokan dari Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia pernah mengekspor beras pada tahun 1985 dengan volume sebanyak 106.000 ton beras dan sebanyak 231.000 ton pada tahun 1986. Setahun kemudian ekspor beras mencapai jumlah tertinggi yakni 231.000 ton.

Setelah itu, Indonesia justru menjadi negara importir beras lantaran produksi dalam negeri tidak mencukupi.

Kini ekspor kembali dibuka seiring melimpahnya pasokan beras di dalam negeri. Bahkan, stok beras nasional di gudang Bulog pecah rekor tembus di angka 4.001.059 ton.

Besarnya stok ini sejalan tingginya serapan gabah oleh Perum Bulog Hingga akhir Mei 2025, Bulog telah menyerap lebih dari 2,4 juta ton beras lokal. 

Menurut Kementerian Pertanian (Kementan), angka ini melonjak lebih dari 400 persen dibandingkan rata-rata serapan dalam periode sama 5 tahun terakhir yang berada di kisaran 1,2 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×