kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal mutasi virus Covid-19 di Inggris, Indonesia diminta tetap berhati-hati


Kamis, 24 Desember 2020 / 20:04 WIB
Soal mutasi virus Covid-19 di Inggris, Indonesia diminta tetap berhati-hati
ILUSTRASI. Warga menjalani tes cepat (rapid test) Antigen COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

Guna hadapi adanya mutasi virus Covid-19 baru maka WHO dan European-CDC menyarankan tiga langkah. Pertama, negara harus mulai memberi perhatian pada PCR Test yang menargetkan Gen S virus Corona. Hal itu lantaran ada kemungkinan mutasi akan berpengaruh pada akurasi PCR.

Kedua, harus dilakukan studi epidemiologi dan virologi lebih lanjut untuk memahami pengaruh mutasi terhadap perubahan fungsi virus dalam hal infektivitas dan patogenitas. Ketiga, disarankan kepada semua negara jika memungkinkan untuk meningkatkan whole genome squencing (WGS) rutin terhadap virus SARS Cov2 dan berbagi data WGS secara internasional khususnya untuk melaporkan jika ditemukan mutasi yang sama.

"Kita harus lebih lebih intensif melakukan koordinasi whole genome squencing secara rutin terhadap virus SARS cov 2, dan yang paling penting berbagi data ya baik antar negara maupun antar institusi yang melakukan WGS di Indonesia. Lembaga Eijkman sudah melakukan pemetaan SARS Cov2 dari 1.000 sampel klinis dari berbagai daerah. Diharapkan bisa memahami distribusi dan penyebaran virus serta mendeteksi kemungkinan mutasi tersebut sudah ada di Indonesia," jelas Bambang.

Bambang menekankan berbagi data tekait WGS harus wajib dilakukan untuk mempelajari bagaimana kemungkinan-kemungkinan mutasi varian hingga pola penyebaran virus.

Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik dan Ketua Lembaga Eijkman, Amin Soebandrio menerangkan sebelumnya mutasi virus Covid-19 terjadi di protein S bukan di receptor binding domain (RBD), atau bukan di bagian ujung virus yang menempel pada sel manusia.

Mutasi yang terjadi baru-baru ini dijelaskan memang sudah mulai terjadi di RBD. Namun, belum sampai mengubah struktur maupun sifat antigennya.

"Mutasi baru-baru ini memang sudah mulai terjadi mutasi di RBD tapi di beberapa poin belum sampai mengubah struktur maupun sifat antigennya. Sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin," kata Amin.

Amin menggaris bawahi bahwa Indonesia harus berhati-hati namun tidak panik dengan meningkatkan kemampuan deteksi, merespon dan mencegah jangan sampai masuk ke Indonesia. Meski diakui Amin tidak mudah lantaran pintu masuk ke Indonesia ada banyak, namun kewaspadaan harus tetap ditingkatkan.

Selanjutnya: Epidemiolog sebutkan kelompok yang tidak boleh disuntik vaksin Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×