kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Simak skenario kenaikan BBM subsidi ala BI


Selasa, 23 September 2014 / 15:55 WIB
Simak skenario kenaikan BBM subsidi ala BI
ILUSTRASI. Manfaat daun bidara untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menghitung dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Perhitungan bukan hanya efek ke inflasi, namun juga terhadap kenaikan pertumbuhan ekonomi.

BI mengaku telah membuat beberapa skenario efek kenaikan BBM pada tahun depan. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Moneter BI Juda Agung mengatakan, apabila kenaikan harga BBM subsidi dilakukan sebesar Rp 2.000 per liter tahun depan, maka akan tambahan inflasi sebesar 2,11%.

Selain itu juga akan ada efek ke Produk Domestik Bruto (PDB), dengan kenaikan 0,06%. "Ini dengan asumsi ada pengalihan 50% anggaran subsidi untuk infrastruktur. Akan nambah perbaikan di PDB 2015," ujar Juda, Selasa (23/9). Dengan kenaikan sebesar Rp 2.000 per liter, maka konsumsi volume minyak bersubsidi sebesar 46,1 juta kiloliter.

Sedangkan dengan kenaikan sebesar Rp 3.000 per liter, akan terjadi tambahan inflasi sebesar 3,16%. Juga terjadi tambahan pertumbuhan  0,5%. Tentu saja ini dengan asumsi 50% anggaran subsidi dialihkan untuk infrastruktur. Sedangkan untuk volume subsidinya sendiri sebesar 45 juta kiloliter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×