kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Semester II Lebih Cerah? Ekonom BCA Optimistis Asal Stimulus Mengalir


Kamis, 19 Juni 2025 / 06:05 WIB
Semester II Lebih Cerah? Ekonom BCA Optimistis Asal Stimulus Mengalir
ILUSTRASI. Lanskap gedung di kawasan bisnis Jakarta, Senin (9/6/2025). Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, hingga Bank Indonesia (BI) kompak memperkirakan laju ekonomi Indonesia pada tahun 2026 berkisar di bawah 5%. Proyeksi ini lebih rendah dari target optimistis pemerintah sebesar 5%. OECD dalam laporan Economic Outlook edisi Juni 2025 menurunkan proyeksi pertumbuhan Indonesia tahun depan dari 4,9% menjadi 4,7%. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual memperkirakan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi membaik pada semester II-2025 seiring mulai meredanya ketidakpastian global.

"Semester dua ekspektasinya kondisi ketidakpastian eksternal sudah menurun, sehingga pertumbuhan bisa lebih baik," ujar David kepada Kontan.co.id, Rabu (18/6).

Baca Juga: Ekonom UI: Pertumbuhan Ekonomi RI Semester II 2025 Masih Penuh Ketidakpastian

Namun, David menekankan bahwa perbaikan ini tidak akan terjadi secara otomatis tanpa dukungan nyata dari sisi domestik.

Ia menyebut percepatan belanja pemerintah dan realisasi program prioritas menjadi kunci penggerak pertumbuhan.

"Belanja pemerintah dan program prioritas seperti MBG (Makan Bergizi Gratis) perlu diakselerasi agar pertumbuhan lebih cepat," katanya.

David juga menyoroti pentingnya stimulus khusus bagi kelas menengah yang menjadi tulang punggung konsumsi domestik.

Menurutnya, dorongan terhadap kelompok ini akan sangat efektif dalam mendongkrak permintaan agregat.

Baca Juga: Percepatan Pertumbuhan Ekonomi RI di Paruh Kedua 2025 Perlu Koreksi Kebijakan

"Perlu stimulus untuk kelas menengah yang porsinya besar terhadap total konsumsi," imbuhnya.

Dengan kombinasi perbaikan eksternal, belanja pemerintah yang lebih agresif, serta stimulus yang tepat sasaran, ekonomi nasional diyakini dapat mencatatkan kinerja yang lebih solid di paruh kedua tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×