kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.650   7,00   0,04%
  • IDX 8.606   -11,09   -0,13%
  • KOMPAS100 1.188   -1,12   -0,09%
  • LQ45 854   -0,92   -0,11%
  • ISSI 306   0,49   0,16%
  • IDX30 439   0,37   0,09%
  • IDXHIDIV20 510   1,03   0,20%
  • IDX80 133   -0,23   -0,17%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 140   0,46   0,33%

Utang Pemerintah Tembus Rp 9.408 Triliun, Rasio Berada di Level 40% PDB


Rabu, 03 Desember 2025 / 14:02 WIB
Utang Pemerintah Tembus Rp 9.408 Triliun, Rasio Berada di Level 40% PDB
ILUSTRASI. DJPPR Kemenkeu merilis utang pemerintah per September 2025 mencapai Rp 9.408 T (40,30% PDB). Simak komposisi dan proyeksi utang hingga akhir tahun. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/08/05/2016


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan merilis posisi utang pemerintah per 30 September 2025 yang tercatat mencapai Rp 9.408,64 triliun.

Sementara itu, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) berada di level 40,30%.

Dari total utang tersebut, instrumen Surat Berharga Negara (SBN) mendominasi sebesar Rp 8.187,55 triliun, atau setara 87,02% dari seluruh komposisi utang pemerintah.

Sementara itu, porsi pinjaman mencapai Rp 1.221,09 triliun.

Baca Juga: Waspada Tekanan Suku Bunga Global, Risiko Biaya Utang Indonesia Bisa Membengkak

DJPPR menegaskan bahwa pemerintah terus mengelola utang secara hati-hati, terukur, dan diarahkan untuk membentuk portofolio yang optimal sekaligus mendukung pengembangan pasar keuangan domestik.

"Pemerintah mengelola utang secara cermat dan terukur untuk mencapai portofolio utang yang optimal dan mendukung pengembangan pasar keuangan domestik," tulis DJPPR dalam situs resminya, dikutip Rabu (3/12).

Sebelumnya, Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, memproyeksikan posisi utang pemerintah berpotensi menembus Rp 9.600 triliun pada akhir tahun ini.

Awalil menyoroti keterbatasan transparansi data dalam laporan APBN Kita tahun 2025 yang tidak lagi menampilkan posisi utang bulanan. Padahal, data ini diperlukan publik untuk menilai kemampuan pemerintah menjaga kesehatan fiskal.

Laporan terakhir yang menyajikan angka resmi posisi utang adalah dari Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), yang mencatat posisi utang akhir 2024 sebesar Rp 8.813 triliun.

Berdasarkan tambahan pembiayaan utang netto hingga Oktober, semestinya posisi utang pemerintah mencapai sekitar Rp 9.383 triliun.

Baca Juga: Suku Bunga Global Tinggi, Waspada Risiko Biaya Utang Membengkak di 2026-2027

Namun, pelemahan rupiah dari Rp 16.162 menjadi Rp 16.640 per dolar AS sepanjang 2025, atau sekitar 2,96%, akan menambah nilai utang berdenominasi valuta asing.

Dengan porsi utang valas mencapai 28,5%, depresiasi tersebut diperkirakan menambah nominal utang sekitar Rp 67 triliun, sehingga total posisi utang naik menjadi Rp 9.450 triliun per Oktober.

Dengan masih adanya kebutuhan pembiayaan hingga Desember dan potensi pelemahan rupiah lanjutan, Awalil memperkirakan posisi utang pemerintah akan terus meningkat dan berpotensi mencapai Rp 9.600 triliun pada akhir 2025.

Meski begitu, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan tetap di sekitar 40%.

Selanjutnya: Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Akan Memulai Proyek Reklamasi pada Kuartal I-2026

Menarik Dibaca: Honor 500 & Honor 500 Pro Bawa Kamera Utama 200 MP, Cek Detailnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×