Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budi Utama menegaskan bahwa institusinya akan melakukan pembenahan menyeluruh setelah mendapatkan ancaman pembekuan dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Ia menyebut seluruh kritik yang muncul sebagai bentuk koreksi yang harus dijadikan momentum perbaikan internal.
"Yang pasti Bea Cukai, bahwa ke depannya, kita ke depan akan berupaya untuk lebih baik," ujar Djaka kepada awak media di Jakarta, Rabu (3/12).
Djaka mengingatkan bahwa Bea Cukai memiliki catatan negatif pada periode 1985–1995. Ia menegaskan instansinya tidak ingin masa kelam tersebut kembali terjadi.
Baca Juga: Rosan dan Purbaya Matangkan Rencana Proyek KCIC Sebelum Berangkat Ke China
"Apa yang menjadi sejarah kelam tahun 85 sampai dengan 95 itu, kita tidak ingin itu terjadi ataupun diulangi oleh Bea Cukai. Sehingga, tentunya, bahwa Bea Cukai harus berbenah diri untuk menghilangkan image negatif kepada Bea Cukai," katanya.
Saat ditanya soal bentuk pembenahan, Djaka menyebut perubahan kultur menjadi langkah utama. Selain itu, peningkatan kinerja dan pengawasan di berbagai titik kritis, seperti pelabuhan dan bandara juga akan dipertegas.
"Tentunya kita akan memperbaiki semua pelayanan," tegas Djaka.
Bea Cukai, kata Djaka, juga telah memulai percepatan digitalisasi untuk mencegah berbagai praktik penyimpangan, termasuk under invoicing dan under employment di pelabuhan, misalnya dengan menggunakan akal imitasi (AI).
"Jadi, alat-alat yang kita punya, kita kembangkan dengan kemampuan AI," imbuhnya.
Baca Juga: Datangi Kantor Purbaya, CEO Danantara Minta Dukungan Fiskal dan Perpajakan
Selanjutnya: iPhone 15 Plus Bawa Layar Super Retina XDR OLED, Dilindungi Ceramic Shield Glass
Menarik Dibaca: iPhone 15 Plus Bawa Layar Super Retina XDR OLED, Dilindungi Ceramic Shield Glass
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












