/2025/09/03/941144721.jpg "Menteri LH: Log Kayu yang Terbawa Banjir Sumatera Berasal dari Pembukaan Kebun Sawit")
Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol mengatakan, kayu gelondongan (log) yang terbawa banjir Sumatera adalah hasil dari pembukaan kebun sawit.
Hanif mengatakan, pohon yang ditebang untuk membuka kebun sawit itu tidak dibakar, melainkan dipinggirkan saja. D
ia menekankan, gelondongan kayu yang dipinggirkan itulah yang terbawa banjir besar Sumatera.
"Ada indikasi pembukaan-pembukaan kebun sawit yang menyisakan log-log. Karena memang kan zero burning, sehingga kayu itu tidak dibakar, tapi dipinggirkan," ujar Hanif di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
"Ternyata banjirnya yang cukup besar mendorong itu (gelondongan kayu) menjadi bencana berlipat-lipat," sambungnya.
Baca Juga: Penanganan Banjir di Aceh-Sumatera Belum Maksimal, Menko PMK Pratikno Minta Maaf
Hanif kemudian menyoroti landscape di Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang unik karena berbentuk seperti 'V'.
Hanif menjelaskan, ketika air banjir masuk ke Batang Toru, maka langsung masuk ke tengah-tengah kotanya.
"Semua airnya masuk ke tengah, dan di tengah inilah kota-kota itu berada. Sehingga kita perlu melakukan langkah-langkah serius," ucap Hanif.
Lebih jauh, Hanif mengatakan, berdasarkan kajian peta satelit, di bagian hulu Sumatera yang seharusnya berupa hutan, kini telah beralih fungsi menjadi pertanian lahan kering.
Dengan begitu, ketika banjir datang, maka publik sudah bisa memprediksi apa yang terjadi.
"Padahal tempatnya di puncak ya, sehingga begitu terjadi bencana seperti ini," imbuhnya.
Baca Juga: BI Pasang Target Pertumbuhan Kredit 2026 sampai 12%, Begini Strateginya
Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2025/12/03/15301851/kayu-gelondongan-yang-terbawa-banjir-sumatera-terindikasi-hasil-pembukaan.
Selanjutnya: YouTube Blokir Akun Pengguna di Bawah 16 Tahun di Australia Mulai 10 Desember 2025
Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat 1-10 Desember 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Maskara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
