Reporter: Yudho Winarto |
JAKARTA. Indonesia telah menetapkan tiga prioritas utama yang harus disukseskan dalam kepemimpinannya selaku Ketua ASEAN. Tujuannya agar kelompok negara di kawasan ini lebih tanggap terhadap realitas yang berubah sangat cepat.
Ada pun tiga prioritas utama yang ditetapkan oleh Indonesia sebagaimana yang dibacakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka KTT ASEAN Ke-18 di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Sabtu (7/5), adalah pertama memastikan tercapainya kemajuan-kemajuan penting dalam membangun Komunitas ASEAN.
Kedua, memastikan terpeliharanya tatanan dan situasi di kawasan yang kondusif bagi upaya pencapaian pembangunan, antara lain melalui KTT Asia Timur dengan tetap menjaga sentralitas ASEAN. Ketiga, harus menyukseskan pembahasan mengenai perlunya visi ASEAN pasca 2015. "Ini berarti, pada saat Komunitas ASEAN terbentuk pada tahun 2015, kita telah siap untuk meningkatkan peran ASEAN," katanya.
SBY mengklaim ketika Indonesia menjadi Ketua ASEAN, bersama-sama telah membuat kemajuan berarti dalam mewujudkan ketiga prioritas yang saya kemukakan tadi. Lepas dari itu salah satu kemajuan yang dicapai khususnya di bidang keuangan adalah peluncuran website bersama dari 7 Bursa Efek di negara-negara ASEAN, untuk meningkatkan ekuitas blue-chip di kawasan bagi para investor global.
Dalam waktu dekat akan segera mengimplementasikan secara penuh Fasilitas Jaminan Kredit dan Investasi sebesar US$700 juta. "Para Menteri Keuangan ASEAN telah merapatkan barisan menuju pembentukan Dana Infrastruktur ASEAN (ASEAN Infrastructure Fund) guna mendukung pembangunan di kawasan," katanya.
Lebih lanjut, SBY berharap melalui KTT ASEAN Ke-18 dapat menyepakati langkah-langkah menuju Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur, yang diharapkan akan memiliki kontribusi lebih jauh bagi pemajuan lingkungan kawasan yang stabil dan damai, serta mendatangkan kemakmuran bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News