kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

SBY akhirnya keluar dari Istana dengan tangisan


Senin, 20 Oktober 2014 / 15:51 WIB
 SBY akhirnya keluar dari Istana dengan tangisan
ILUSTRASI. Cedera Saat Olahraga yang Sering Terjadi dan Harus Diwaspadai


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Setelah sepuluh tahun memimpin negara ini sebagai presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya hari ini benar-benar meninggalkan Istana Kepresidenan. SBY dan Ani Yudhoyono berjalan menuruni anak tangga Istana Negara didampingi presiden terpilih Joko Widodo.

Sebelumnya SBY, dan Jokowi didamping kedua wakilnya Jusuf Kalla dan Boediono mengikuti prosesi upacara pisah sambut secara militer. Setelah turun dari tangga, SBY kemudian berjalan menuju gerbang ke luar kompleks Istana Kepresidenan di atas karpet merah.

Sepanjang perjalanan itu lagu "Pantang Mundur" mengiringi langkah kaki SBY dan keluarga. Di sepanjang karpet merah itu, seluruh jajaran menteri kabinet Indonesia bersatu mengiringi dan melambaikan tangan kepada sang presidennya.

Sebelum melangkah keluar gerbang, mata SBY yang sudah berkaca-kaca akhirnya mengeluarkan air mata. SBY, tampak menangis meninggalkan Istana yang selama sepuluh tahun dia gunakan untuk memimpin negara.

Sebelum meninggalkan Istana Merdeka, ketika upacara pisah sambut baru usai SBY sempat mengucapkan beberapa patah kata. SBY meminta kepada jajaran lembaga kepresidenan agar memberikan dukungan kepada Jokowi. "Pemimpin itu datang dan pergi, tetapi semua ingin berbuat yang terbaik," ujar SBY, Senin (20/10) di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×