kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Sarwoto: Usut operator yang tidak pro-Indonesia


Kamis, 20 Februari 2014 / 21:59 WIB
Sarwoto: Usut operator yang tidak pro-Indonesia
ILUSTRASI. Sumur eksplorasi Pertamina Hulu Energi (PHE).


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang sesumbar bakal menutup operasional provider Telkomsel dan Indosat, dinilai terlalu terburu-buru.

Pernyataan Tifatul itu, merupakan respons terhadap skandal penyadapan intelijen Amerika Serikat dan Australia terhadap kedua operator telepon seluler tersebut.

"Saya rasa harus ada data yang jelas. Jangan terlalu terpengaruh dengan ucapan satu orang saja. Kominfo kan bisa menggunakan wewenangnya untuk melakukan audit operator," kata Mantan Direktur Utama Telkomsel Sarwoto, Kamis (20/2).

Ia berpendapat, semua operator di Indonesia bekerja berdasarkan modern lisensi, dimana semua jaringan dilaporkan kepada Kemenkominfo. Namun, ia juga tak mengelak sering ada operator yang mencoba berbuat di luar prosedur.

"Kalau ada operator yang tidak pro-Indonesia, silahkan usut secara jelas," cetusnya.

Sarwoto menambahkan, aksi penyadapan yang dilakukan oleh Australia sudah sering terjadi. Karenanya, yang harus dilakukan pemerintah adalah meninjau ulang konfigurasi platform telekomunikasi sehingga ke depannya tidak mudah untuk disadap. (Danang Setiaji Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×