kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.459   26,00   0,16%
  • IDX 6.367   -152,47   -2,34%
  • KOMPAS100 924   -25,49   -2,69%
  • LQ45 724   -13,50   -1,83%
  • ISSI 196   -6,38   -3,15%
  • IDX30 377   -4,78   -1,25%
  • IDXHIDIV20 454   -7,25   -1,57%
  • IDX80 105   -2,34   -2,18%
  • IDXV30 108   -2,53   -2,29%
  • IDXQ30 124   -1,21   -0,97%

Sarwoto: Usut operator yang tidak pro-Indonesia


Kamis, 20 Februari 2014 / 21:59 WIB
Sarwoto: Usut operator yang tidak pro-Indonesia
ILUSTRASI. Sumur eksplorasi Pertamina Hulu Energi (PHE).


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang sesumbar bakal menutup operasional provider Telkomsel dan Indosat, dinilai terlalu terburu-buru.

Pernyataan Tifatul itu, merupakan respons terhadap skandal penyadapan intelijen Amerika Serikat dan Australia terhadap kedua operator telepon seluler tersebut.

"Saya rasa harus ada data yang jelas. Jangan terlalu terpengaruh dengan ucapan satu orang saja. Kominfo kan bisa menggunakan wewenangnya untuk melakukan audit operator," kata Mantan Direktur Utama Telkomsel Sarwoto, Kamis (20/2).

Ia berpendapat, semua operator di Indonesia bekerja berdasarkan modern lisensi, dimana semua jaringan dilaporkan kepada Kemenkominfo. Namun, ia juga tak mengelak sering ada operator yang mencoba berbuat di luar prosedur.

"Kalau ada operator yang tidak pro-Indonesia, silahkan usut secara jelas," cetusnya.

Sarwoto menambahkan, aksi penyadapan yang dilakukan oleh Australia sudah sering terjadi. Karenanya, yang harus dilakukan pemerintah adalah meninjau ulang konfigurasi platform telekomunikasi sehingga ke depannya tidak mudah untuk disadap. (Danang Setiaji Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×