Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) cenderung melemah sejak awal tahun.
Di tengah pelemahan beberapa mata uang lainnya terhadap dollar AS, ringgit Malaysia dan baht Thailand justru sebaliknya, yaitu mengalami penguatan.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, year to date hingga April 2018 secara point to point, rupiah mengalami depresiasi sebesar 2,08%.
Depresiasi rupiah ini masih lebih baik dibanding rupee India 5,4%, peso Filipina 4,25%, lira Brazil 8,5%, dan lira Turki 12%.
Di saat yang sama, baht Thailand dan ringgit Malaysia justru terapresiasi masing-masing 2,2% dan 2,4%.
Menurut Agus, penguatan ringgit dan baht di tengah pelemahan mata uang lainnya dipengaruhi oleh transaksi berjalan Malaysia dan Thailand yang surplus.
"Sedangkan Indonesia defisit walau dalam batas yang sehat," kata Agus saat konferensi pers di kantornya, Kamis (17/5).
Meski demikian, kondisi itu adalah kondisi sejak awal tahun hingga April. Agus bilang, secara month to date dan week to date, ada kalanya ringgit dan baht lebih lemah dari rupiah.
Mengutip Bloomberg, hingga pukul 17.00 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,28% ke level Rp 14.058 per dollar AS. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga terapresiasi 0,14% menjadi Rp 14.074 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News