kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rupiah menguat, BI: Mekanisme pasar bekerja, suplai bertambah


Jumat, 07 September 2018 / 15:35 WIB
Rupiah menguat, BI: Mekanisme pasar bekerja, suplai bertambah
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah mulai menunjukkan penguatan. Mengutip Reuters, Jumat (7/9), nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp 14.890 per dollar AS. Nilai ini menjauh dari level Rp 15.000 per dollar AS beberapa hari lalu.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, rupiah yang menguat ini akibat tambahan suplai di pasar. Para pengusaha yang mempunyai valas, kata Perry, menjual valasnya dan menambah suplai.

“Sehingga dua hari ini supply dan demand berlangsung dan ini penting untuk nilai tukar yang menguat,” kata Perry di komplek BI.

Ia melanjutkan, untuk memperkuat nilai tukar rupiah, BI juga selalu berada di pasar. “Tapi dengan suplai yang ada, mekanisme di pasar, maka rupiah semakin kuat. Suplai di pasar meningkat ini jadi penggerak kurs,” ucapnya.

Kondisi ini, menurut Perry, berbeda dengan Kamis pekan lalu di mana ada ketegangan di pasar global. Baik itu dari sentimen di Argentina dan Turki maupun perang dagang.

“Yang sebelumnya ada di Indonesia, reverse lagi ke luar sehingga Kamis pekan lalu sampai Senin pekan ini ada tekanan. Yang punya devisa juga menahan,” ujar Perry.

“Sekarang ini, yang butuh devisa tidak lagi menubruk dollar AS,” lanjutnya.

Oleh karena itu, BI mengapresiasi pelaku ekonomi yang menjual valasnya sehingga menambah suplai di pasar. Adapun, BI dan pemerintah masih akan terus melakukan langkah konkret untuk menurunkan defisit transaksi berjalan (CAD).

“B20 kan sudah implementasi. Menkeu juga sudah umumkan PPh impor yang baru. Dan tentu saja beberapa langkah terkait pariwisata juga sudah dilakukan. CAD saya yakini akan turun tidak hanya tahun ini tapi juga tahun depan dan oleh karena itu akan dukung stabilitas rupiah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×