Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diperkirakan melakukan intervensi yang cukup besar sepanjang Agustus 2018. Cadangan devisa per Agustus diperkirakan turun sekitar US$ 2 miliar dari bulan sebelumnya yang tercatat US$ 118,31 miliar.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penurunan cadangan devisa lantaran penggunaan devisa untuk stabilisasi nilai tukar rupiah yang belakangan ini melemah terhadap dollar AS. Volatilitas nilai tukar banyak dipengaruhi sentimen eksternal seperti isu perang dagang dan krisis nilai tukar Turki serta Argentina.
Josua mencatat, investor asing mencatatkan net sell sebesar US$ 106 juta di pasar saham meskipun kepemilikan asing pada SUN naik sekitar US$ 1,01 miliar.
"Tekanan dari pasar keuangan negara berkembang mendorong pelemahan nilai tukar rupiah sekitar 1,1% secara rata-rata menjadi Rp 14.562 per dollar AS," kata Josua kepada KONTAN, Jumat (7/9).
Oleh karena itu, "Cadangan devisa per Agustus diperkirakan turun sekitar US$ 2 miliar dari bulan sebelumnya," lanjutnya.
Sementara itu, dari operasi moneter BI, pada bulan Agustus 2018, BI tercatat menyerap lelang FX swap sebesar US$ 2,8 miliar dan menyerap lelang SBBI valas sebesar US$ 384 juta.
Namun demikian, langkah ini belum akan mampu mendongkrak cadangan devisa. Selain karena nilainya yang relatif kecil, cadangan devisa juga tergerus langkah BI melakukan intervensi rupiah.
"Realisasi cadev Agustus akan terbantu dengan swap tapi tidak banyak. Mungkin turun sekitar US$ 2 miliar menjadi sekitar US$ 116 miliar," kata Ekonom BCA David Sumual kepada KONTAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News