kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Qatar Investasi US$ 2 Miliar ke Danantara, Bentuk Investasi Harus Jelas


Selasa, 15 April 2025 / 15:22 WIB
Qatar Investasi US$ 2 Miliar ke Danantara, Bentuk Investasi Harus Jelas
ILUSTRASI. Qatar menyepakati komitmen investasi sebesar US$ 2 miliar untuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Qatar menyepakati komitmen investasi sebesar US$ 2 miliar untuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Pengamat BUMN sekaligus Direktur NEXT Indonesia, Herry Gunawan menilai perlu kejelasan terkait kemana arah investasi yang bakal ditanamkan Qatar.

"Soal komitmen kan biasanya hanya basa basi investasi. Lagian bentuk investasi harus jelas, apakah lewat proyek, surat utang Danantara, beli saham holding Danantara atau lainnya. Ini kan belum jelas, tiba-tiba mau investasi US$ 2 miliar. Jadi itu basa-basi, karena ketemunya kepala negara," ujarnya kepada KONTAN, Senin (14/4).

Herry menyebut, skenario bisnis Danantara sampai hari ini belum jelas. Menurutnya, jika ingin jadi penggerak ekonomi investasi perlu menyasar sektor riil.

Misalnya, lewat BUMN di bawahnya lalu menggaet investor swasta bergabung dengan menanamkan modal. Dari situ diharapkan akan menambah kapasitas investasi yang saat ini kontribusinya tidak lebih dari 30% terhadap PDB.

"Ini penting, karena kenaikan kontribusi investasi terhadap PDB berkorelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Kontribusinya naik, PDB bisa terdongkrak. Nah yang seperti ini belum jelas skenario Danantara," terangnya.

Baca Juga: Pandu Sjahrir: Danantara Siap Jadi Liquidity Provider di Bursa

Herry menuturkan, bila Danantara hendak menjadi liquidity provider, artinya Danantara akan membenamkan dananya di pasar saham, investasi di portofolio.

Sementara jika tujuan investasi untuk mencari tambahan modal untuk investasi di sektor riil, ini dinilai Herry, tak masalah.

"Tapi kalau sekadar menggelembungkan dana untuk diakumulasi kemudian reinvest lagi ke portofolio, jelas Danantara sudah salah jalan. Sebab hanya jadi semacam private equity fund. Kalau mau gitu, mending peran INA yang diperbesar aja," tuturnya.

Herry mengungkapkan, kehadiran Danantara utamanya, diharapkan jadi pendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi di sektor riil sekaligus menyerap tenaga kerja. Namun, kata dia, investasi di portofolio itu tidak dihitung dalam komponen pertumbuhan ekonomi. 

Menurutnya, yang perlu dilakukan Danantara adalah menjadi katalisator investasi di sektor riil. Baik dilakukan sendiri maupun kerja sama dengan swasta. Dengan begitu, dapat meningkatkan kapasitas di bidang investasi.

Herry mencontohkan China atau India, memiliki pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 5%, bahkan China dalam 20 tahun terakhir rata-rata di atas 8% per tahun. 

Menurutnya, itu ditopang oleh rasio investasi terhadap PDB rata-rata di atas 40% per tahun.

"Kalau hanya untuk menggemukkan kas lewat investasi di pasar saham, tidak akan jadi apa-apa Danantara," imbuhnya.

Baca Juga: Danantara Harusnya Jadi Katalisator Sektor Riil, Bukan Jadi Penyedia Likuiditas

Selanjutnya: 7 Fakta Menarik dari Laga Indonesia vs Korea Utara di Perempat Final Piala Asia U-17

Menarik Dibaca: Cuaca Besok, Bali Kompak Cerah Berawan Sepanjang Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×