Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menugaskan Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia untuk mempercepat arus investasi di berbagai sektor strategis, termasuk sumber daya alam, serta membuka lapangan kerja berkualitas.
Prabowo menilai, pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama ini belum optimal. Padahal, Prabowo menyebut dengan total aset BUMN mencapai US$ 1.000 triliun, seharusnya kontribusi terhadap penerimaan negara bisa mencapai setidaknya US$ 50 miliar.
"Oleh karena itu, saya tugaskan Danantara untuk bereskan BUMN kita, tadinya dikelola enggak masuk akal," ujarnya, Jumat (15/8/2025).
Baca Juga: Danantara Mematangkan Investasi di Kampung Haji
Prabowo menyebut, saat ini Danantara telah mengelola investasi senilai US$ 1 triliun, yang diyakini dapat mendorong hilirisasi dan menciptakan lapangan kerja berkualitas.
"Kami bersama DPR RI telah membentuk apa yang kita sebut Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia dengan pengelolaan lebih dari US$ 1 triliun," kata Prabowo.
Untuk memastikan kinerja optimal, Prabowo mengaku telah menginstruksikan CEO Danantara untuk menghapus pemberian tantiem kepada direksi apabila kinerja perusahaan merugi, serta memangkas jumlah komisaris.
"Saya telah perintahkan Danantara, Danantara tidak perlu tantiem kalau rugi. Dan untungnya harus untung benar, bukan akal-akalan," tegasnya.
Prabowo menambahkan, bagi direksi atau komisaris BUMN yang keberatan dengan kebijakan ini, dipersilakan untuk mengundurkan diri.
Selanjutnya: Sri Mulyani Sebut Proyek IKN Hanya Dapat Anggaran Rp 6,3 Triliun pada 2026
Menarik Dibaca: 7 Kesalahan Tata Letak Dapur yang Bikin Ruangan Tidak Nyaman, Menurut Desainer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News