kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi insentif untuk tenaga kesehatan di tahun 2020 mencapai 99,97%


Senin, 22 Maret 2021 / 17:26 WIB
Realisasi insentif untuk tenaga kesehatan di tahun 2020 mencapai 99,97%


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Total realisasi insentif dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan (nakes) tahun 2020 ditingkat pusat capai 99,96% dari total pagu Rp 4,714 triliun.

Rinciannya ialah realisasi untuk insentif tenaga kesehatan Rp 3,17 triliun atau 99,97%, insentif Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) 99,99% dan santunan kematian Rp 58,8 miliar atau 98%.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kirana Pritasari, memaparkan, alokasi anggaran tingkat pusat dan daerah untuk tahun 2020 total sebesar Rp 8,88 triliun.

Dimana alokasi di tingkat pusat untuk insentif tenaga kesehatan, PPDS dan santunan kematian sebesar Rp 4,7 triliun atau 53,46% dan alokasi untuk tingkat daerah melalui bantuan operasional kesehatan tambahan sebesar Rp 4,173 triliun atau 46,96%.

Baca Juga: 10 juta bahan baku vaksin Sinovac diperkirakan akan tiba di Indonesia bulan depan

"Realisasi tahun 2020 untuk anggaran di tingkat pusat secara keseluruhan realisasi 99,96%, untuk insentif nakes realisasi Rp 3,179 triliun, untuk insentif PPDS Rp 1,474 triliun dan untuk santunan kematian Rp 58,8 miliar," jelas Kirana saat RDP bersama Komisi IX DPR RI pada Senin (22/3).

Adapun berdasarkan jenis tenaga kesehatan, pembayaran insentif sebagian besar diberikan kepada tenaga perawat dengan porsi 54,32%.

Kemudian pembayaran insentif berdasarkan jenis rumah sakit rinciannya ialah, insentif rumah sakit BUMN Rp 105,3 miliar, rumah sakit Kementerian/Lembaga lain Rp 118,2 miliar, rumah sakit khusus Covid-19 Rp 82,07 miliar, rumah sakit swasta dan lainnya Rp 1,55 triliun, rumah sakit TNI Polri Rp 485,98 miliar, rumah sakit vertikal Rp 324,89 miliar.

Kirana menambahkan, realisasi insentif untuk residen atau peserta program pendidikan dokter spesialis sejak Maret hingga November 2020, total peserta PPDS sebesar 13.886 orang, dengan realisasi Rp 1,47 triliun. Jumlah peserta PPDS terbesar dari Universitas Indonesia 1.954 peserta kemudian Universitas Airlangga 1.676 peserta.

Baca Juga: Peringati Hari Perawat Nasional, Sri Mulyani ucapkan rasa terima kasih

"Program internship dokter spesialis juga mendapatkan insentif tenaga kesehatan mereka didayagunakan di wahana memberikan pelayanan baik di Puskesmas maupun di rumah sakit ataupun di wahana yang lain seperti rumah sakit, atau wahana lain seperti rumah sakit darurat wisma atlet dan juga perluasan penugasan di wahana yang lain," jelasnya.

Adapun realisasi untuk Program Dokter Internship Indonesia (PIDI) sebesar Rp 237,334 miliar kepada 8.655 dokter internship.

Baca Juga: Menkes sebut telah bayar klaim rumah sakit untuk layanan Covid-19 Rp 5,23 triliun

Terkait santunan kematian hingga akhir 2020, sudah diberikan kepada 196 penerima. Kirana menyebut 17 orang yang belum menerima santunan lantaran dokumen yang diperlukan belum lengkap.

"Ada 213 telah diverifikasi data masuk 196 orang dibayar, ada 17 orang dokumen belum lengkap. Maka realisasi Rp 58,8 miliar atau 98%," kata Kirana.

Kemudian untuk realisasi insentif nakes di tingkat daerah tahun 2020, berdasarkan data Kementerian Keuangan memiliki pagu Rp 4,173 triliun.

Selanjutnya: Masyarakat pers apresiasi pemerintah atas vaksinasi wartawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×