Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah lembaga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022. Hal ini sehubungan dengan rambatan dampak perang Rusia dan Ukraina.
Dalam laporan World Economic Report yang baru saja dikeluarkan Dana Moneter Internasional (IMF), lembaga tersebut memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,4% year on year (yoy). Padahal sebelumnya, lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 5,6% yoy.
Sebelumnya, Bank Dunia terlebih dahulu memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 menjadi 5,1% yoy, dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 5,2% yoy.
Penurunan ini sejalan dengan perang antara Rusia dan Ukraina yang memunculkan efek rambatan, ditambah adanya normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS), dan ada juga pelemahan ekonomi China yang notabene mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca Juga: Harga BBM Jangan Naik Agar Inflasi Landai
Tak tanggung-tanggung, dalam skenario terburuk, Bank Dunia memperkirakan perekonomian Indonesia berpotensi tumbuh maksimal di kisaran 4,6% yoy dengan catatan bila kondisi global memburuk.
Sedangkan di dalam negeri sendiri, Bank Indonesia turut memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam negeri menjadi di kisaran 4,5% yoy hingga 5,3% yoy. Padahal sebelumnya, otoritas moneter optimistis pertumbuhan bisa di kisaran 4,7% yoy hingga 5,5% yoy.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan, penurunan perkiraan pertumbuhan ekonomi ini sejalan dengan pertumbuhan global yang tertekan, di tengah ekskalasi ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Karena perang kedua negara tersebut, pertumbuhan volume ekspor diperkirakan tertahan. Apalagi di tengah lebih rendahnya perkiraan pertumbuhan ekonomi global dan aktivitas perdagangan dunia.
Baca Juga: Lalamove Luncurkan Jenis Armada Muatan Besar Roda Enam