kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.620   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Produksi Beras Indonesia Diramal Sentuh 34,6 Juta Ton, Tertinggi di ASEAN


Selasa, 13 Mei 2025 / 05:08 WIB
Produksi Beras Indonesia Diramal Sentuh 34,6 Juta Ton, Tertinggi di ASEAN
ILUSTRASI. Berdasarkan laporan USDA Rice Outlook April 2025, produksi beras Indonesia diproyeksi menyentuh angka 34,6 juta ton. ANTARA FOTO/Basri Marzuki


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar baik datang dari sektor pertanian Indonesia. Berdasarkan laporan USDA Rice Outlook April 2025, produksi beras Indonesia diproyeksi menyentuh angka 34,6 juta ton. Ini artinya produksi beras mengalami pertumbuhan sebesar 4,8% dibandingkan periode tahun sebelumnya.

Mengutip Infopublik.id yang melansir siaran pers Kementerian Pertanian pada Senin (12/5/2025) menyebutkan, peningkatan jumlah ini menempatkan Indonesia di atas negara-negara ASEAN lainnya dalam produksi beras. 

Di bawah Indonesia, Vietnam menempati urutan kedua dengan produksi beras sebesar 26,5 juta ton, disusul oleh Thailand dengan 20,1 juta ton, Filipina 12 juta ton, Kamboja 7,337 juta ton, Laos 1,8 juta ton, dan Malaysia 1,750 juta ton (laporan USDA musim tanam 2024/2025).

Lonjakan produksi beras tahun ini berhasil membalikkan kondisi Indonesia yang sebelumnya sempat melakukan impor. Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran dan tekanan pada Thailand yang merupakan eksportir unggulan di kawasan. Pada kuartal I 2025, volume ekspor Thailand merosot tajam hingga 30%.

Baca Juga: Serapan Beras Petani Capai 2 Juta Ton, Mentan: Serapan Tertinggi Sejak Bulog Berdiri

Tingginya produksi ini juga diimbangi dengan upaya pemerintah yang secara aktif menyerap gabah petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan. 

Upaya ini dilakukan guna memastikan hasil panen terserap secara optimal dan petani memperoleh pendapatan yang menguntungkan.

Berdasarkan data serapan oleh Bulog pada Minggu (11/5/2025) pukul 16:51 WIB, tercatat total realisasi serapan gabah setara beras di tahun 2025 sebanyak 2.052.541 ton. 

Jumlah serapan selama Januari-Mei merupakan capaian luar biasa dan tertinggi sepanjang 58 tahun berdirinya Bulog.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut capaian ini berasal dari hasil panen petani dalam negeri, tanpa impor beras medium sejak awal 2025. Dengan serapan lebih dari 2 juta ton tersebut, ia optimistis stok cadangan beras pemerintah (CBP) dapat menembus 4 juta ton pada akhir Mei 2025.

Tonton: RI Setop Impor Beras, Kamboja Sibuk Cari Pasar Baru

”Ini merupakan lompatan eksponensial. Kami pastikan Bulog terus menyerap hingga kapasitas maksimal sesuai dengan HPP karena harga ini memberi nilai wajar bagi petani, meningkatkan pendapatan, dan memacu produksi,” ungkapnya.

Selanjutnya: Proyek Cisem II Ditargetkan Rampung April 2026

Menarik Dibaca: HP Samsung Terbaru Mei 2025, Mana Ponsel yang Paling Worth It untuk Dibeli?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×