kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Potensi Ekonomi Kurban Diproyeksi Capai Rp 34,3 Triliun di Tahun 2024


Senin, 17 Juni 2024 / 09:44 WIB
Potensi Ekonomi Kurban Diproyeksi Capai Rp 34,3 Triliun di Tahun 2024
ILUSTRASI. potensi ekonomi kurban pada tahun 2024 mencapai lebih dari Rp 30 triliun di tahun 2024


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memproyeksikan potensi ekonomi kurban pada tahun 2024 mencapai lebih dari Rp 30 triliun.

Proyeksi ini didasarkan pada perkiraan partisipasi sekitar 2,75 juta rumah tangga atau mudohi yang akan berpartisipasi dalam pelaksanaan kurban tahun ini. 

Berdasarkan potensi tersebut, total sekitar 2,3 juta hewan ternak yang terdiri dari 1,79 juta domba/kambing dan 514.000 ekor sapi diperkirakan akan menghasilkan sekitar 195.500 ton daging kurban.

"BAZNAS memproyeksikan potensi ekonomi kurban di Indonesia pada tahun 2024 akan mencapai Rp 34,3 triliun," ujar Baznas dalam keterangan yang dikutip dari baznaz.go.id, Senin (17/6).

Baca Juga: Jokowi di Semarang, Ma’ruf Amin Shalat Ied di Jakarta

Lebih lanjut, Baznas menilai, pelaksanaan kurban di Indonesia memang bukan satu-satunya solusi dalam mengatasi kemiskinan maupun prevalensi stunting. 

Namun demikian, hari raya Idul Adha menjadi momentum baik dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat miskin serta peningkatan kesejahteraan para peternak mustahik, masyarakat miskin secara khusus maupun bagi masyarakat luas secara umum. 

Sementara itu, Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memproyeksikan potensi ekonomi kurban Indonesia tahun 2024 ini sebesar Rp 28,2 triliun yang berasal dari 2,16 juta pekurban (shahibul qurban).

Proyeksi tersebut naik dari tahun lalu (2023) yang diestimasikan mencapai Rp 24,5 triliun dari 2,08 juta orang pekurban. Artinya, ada kenaikan sekitar 80.000 pekurban pada tahun 2024 ini.

“Dari 2,16 juta keluarga muslim berdaya beli tinggi yang berpotensi menjadi shahibul qurban, kebutuhan hewan kurban terbesar adalah kambing-domba sekitar 1,21 juta ekor, sedangkan sapi-kerbau sekitar 587 ribu ekor,” kata Peneliti IDEAS Tira Mutiara.

Dengan asumsi berat kambing-domba antara 20-80 kg dengan berat karkas 41% serta berat sapi-kerbau antara 250-750 kg dengan berat karkas 57%, maka potensi ekonomi kurban 2024 dari sekitar 1,79 juta hewan ternak ini setara dengan 117,2 ribu ton daging.

“Walaupun secara umum mengalami kenaikan, namun jika kita melihat data masyarakat muslim yang berpotensi menjadi pekurban kambing-domba dengan bobot 20 kg-40 kg per ekor turun sekitar 7% dari 734.000 menjadi 709.000 pekurban. Kelompok ini merupakan masyarakat kelas menengah,” ungkap Tira.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berkurban Sapi Simental Seberat 1 Ton di Masjid Agung Solo

Menurut Tira, kondisi ekonomi saat ini dengan banyaknya fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan tingginya pengangguran menyebabkan pendapatan kelas menengah-bawah mengalami stagnansi bahkan penurunan signifikan. 

Sehingga masyarakat yang mampu berkurban tahun lalu (2023), saat ini terdampak dengan fenomena tersebut tidak mampu bekurban lagi pada tahun ini.

“Secara kontradiktif kami menemukan adanya kenaikan pekurban sapi-kerbau dengan berat sekitar 750 kg per ekor, yang rata-rata berasal dari masyarakat kelas terkaya naik sekitar 21% dari 63,9 ribu menjadi 77,6 ribu pekurban,” tutur Tira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×