kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Porsi biodiesel dalam biosolar akan naik jadi 15%


Jumat, 13 Maret 2015 / 16:27 WIB
Porsi biodiesel dalam biosolar akan naik jadi 15%
ILUSTRASI. Ucapan HUT Kota Jogja ke-267 Tahun. 


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah sedang merampungkan paket kebijakan mengempiskan current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan, dari paket kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah, yang benar-benar kebijakan baru adalah biodiesel.

Rencananya porsi biodiesel dalam biosolar akan dinaikkan dari sebelumnya 10% menjadi minimum 15%. Dalam hal ini, Menko masih perlu melakukan konsultasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menurut Bambang, pengusaha sawit sudah menyanggupi. Hanya saja untuk bisa mencapai porsi 30% butuh waktu. "Bisa didorong segitu tapi tidak sekarang," terang Bambang, Jumat (13/3).

Paket kebijakan baru yang lainnya adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang memungkinkan dikenakannya Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) Sementara dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) Sementara. Kemkeu dalam hal ini tidak akan ragu untuk menerapkan kebijakan anti dumping.

Aturan lainnya untuk mengempiskan CAD seperti tax allowance adalah bersifat revisi yaitu revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52/2011. Terkait pengurangan CAD, perusahaan yang melakukan ekspor produknya minimum 30% maka akan diberikan tax allowance. 

Revisi insentif fiskal yang ditargetkan keluar pada akhir bulan ini akan memberikan empat fasilitas bagi perusahaan penerima yaitu pengurangan pajak maksimal 30% yang dilakukan dalam periode 6 tahun, akselerasi depresiasi dan amortisasi, pemberian kompensasi kerugian minimum 5 tahun dan maksimal 10 tahun, dan pengurangan pembayaran dividen dari 20% menjadi 10%. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengharapkan paket kebijakan pemerintah untuk mengempiskan CAD disambut baik. Dalam hal ini BI juga mempunyai kebijakan untuk mengarahkan defisit transaksi berjalan ke defisit yang lebih sehat. "Defisit yang lebih sehat itu adalah di 2,5%-3%," papar Agus.

Salah satu alasan BI mempertahankan kebijakan moneter ketat adalah untuk mengempiskan CAD. Neraca transaksi berjalan yang defisit menjadi salah satu penyebab rupiah tertekan. Sekedar mengingatkan, posisi CAD pada 2014 adalah 2,95% dari PDB, turun dari posisi 3,18% dari PDB tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×