Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah mengklaim bahwa rencana investasi Indonesia di Amerika Serikat (AS) dapat memberikan keuntungan ganda, baik dari sisi pertumbuhan investasi maupun efisiensi impor.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu kepada awak media di Jakarta, Senin (21/7).
"Harusnya lebih baik dong. Kalau kita investasinya di sana (AS) kan kita bisa beli produk kita juga kan. Masuk ke sini kan nanti produknya 0%," ujar Todotua.
Menurutnya, strategi ini tak hanya akan mendorong pertumbuhan investasi, namun juga memperkuat efisiensi rantai pasok nasional. Terlebih untuk sektor strategis seperti migas.
Baca Juga: Total Investasi Indonesia Investment Authority (INA) Rp 65,4 Triliun hingga Mei 2025
"Artinya growth investment kita itu akan lebih jauh, lebih baik kan. Bicara terhadap growth investment kita di Amerika kan. Apalagi misalnya di sektor oil dan gas. Kita punya kewajiban beli dari sana," ungkapnya.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) akan menjajaki kerja sama investasi dengan Indonesia melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Rencana ini akan melibatkan lembaga keuangan pembangunan milik AS, yakni America's Development Finance Institution (DFC).
Hal ini diungkapkan langsung oleh satu satu pejabat di Kemenko Perekonomian, yang enggan disebutkan namanya.
"Amerika rencana akan kerja sama dengan Danantara. Amerika tuh ada namanya DFC di sana. Semacam lembaga keuangan kaya Danantara di kita," ujar dia saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (18/7).
Baca Juga: Indonesia Berencana Investasi di AS, Wamen Investasi: Bisa di Bidang Migas atau IT
Dia mengatakan bahwa komunikasi antara kedua pihak telah dilakukan beberapa kali, termasuk pertemuan virtual antara CEO Danantara, Rosan Roeslani dengan pihak DFC.
Meski belum bisa merinci bentuk konkret kerja sama tersebut, ia memastikan bahwa pembahasan masih terus berlangsung dan melibatkan nilai investasi yang tidak kecil.
"Kerja sama kayak apa? Saya belum berani sampaikan. Karena Pak Rosan udah ketemu beberapa kalilah, Zoom dengan mereka dan sebagainya. Sedang dijajaki, cukup besar (nilainya)," pungkasnya.
Selanjutnya: Saham Terkait Kripto Berseri Usai Trump Sahkan Undang-Undang Stablecoin
Menarik Dibaca: Kenali Masalah Urologi Pria Lewat Gejala dan Solusinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News