Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Sektor manufaktur Indonesia kembali menunjukkan geliat positif.
Pada Agustus 2025, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia melonjak ke level 51,5, naik signifikan dari posisi 49,2 pada Juli.
Capaian ini menandai kembalinya industri manufaktur ke zona ekspansi setelah empat bulan berturut-turut berada dalam kondisi kontraksi.
Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan domestik serta penguatan permintaan ekspor.
Baca Juga: Kemenperin Optimistis PMI Manufaktur Indonesia Terus Lanjutkan Fase Ekspansi
Output dan pesanan baru juga tercatat tumbuh untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir, sementara pesanan ekspor mencatat kenaikan tertinggi sejak September 2023.
Sejalan dengan itu, tenaga kerja dan aktivitas pembelian juga mengalami peningkatan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kondisi tersebut menjadi sinyal positif bagi perkembangan sektor manufaktur Indonesia ke depannya.
"Kembalinya PMI manufaktur ke zona ekspansi menunjukkan terus membaiknya kondisi ekonomi domestik dan optimisme pelaku usaha yang semakin menguat seiring dengan membaiknya kondisi daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan produksi pada periode mendatang," ujar Airlangga dalam keterangannya, Senin (1/9).
Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Maret 2025 Merosot ke 52,4 Poin
Airlangga menambahkan, pemerintah akan terus menjaga momentum pertumbuhan ini dengan beberapa kebijakan antara lain berupa implementasi Kredit Industri Padat Karya dan meningkatkan permintaan produk dalam negeri melalui program Harbolnas.
Selanjutnya: Serikat Buruh Tidak Ada Rencana Demo dalam Waktu Dekat
Menarik Dibaca: Kesalahan Menabung Umroh yang Harus Dihindari Agar Rencana Ibadah Tidak Tertunda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News