kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Piutang negara senilai Rp 1,044 triliun di lima PDAM dihapus


Selasa, 25 Oktober 2011 / 22:30 WIB
ILUSTRASI. Kendaraan bermotor melintas di Jalan Jenderal Sudirman saat hujan turun di Jakarta, Jumat (16/10/2020). Cuaca besok di Jabodetabek hujan ringan hingga hujan petir, menurut ramalan BMKG.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Usulan pemerintah untuk mengapuskan piutang negara pada lima Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebesar Rp 1,044 triliun telah disetujui DPR, hari ini (25/10).

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, penghapusan tunggakan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu penghapusan tunggakan pokok dan nonpokok untuk PDAM yang bermasalah. Sementara untuk PDAM sehat hanya dilakukan penghapusan untuk tunggakan non pokok.

Agus menyebutkan, per Oktober 2011 terdapat 175 PDAM yang menunggak utang kepada negara. Dari jumlah tersebut, terdapat 116 telah mengajukan restrukturisasi, sementara 54 PDAM belum melakukan restrukturisasi, dan lima PDAM sudah melunasi tunggakannya.

Sementara dari 116 PDAM yang mengajukan restrukturisasi, 69 PDAM sudah mendapat persetujuan, 5 masih di komite kebijakan, 13 di komite teknis, "Lalu ada 29 PDAM yang dikembalikan karena tidak memenuhi prakondisi," ujar Agus, di Gedung DPR, Selasa (25/10).

Dari PDAM yang telah melakukan restrukturisasi, pemerintah ingin menghapuskan tunggakan non pokok 5 PDAM, yakni PDAM Semarang, Kabupaten Tangerang, Bandung, Palembang, dan Makassar.

Agus bilang, tujuan restrukturisasi ini adalah untuk mengurangi beban keuangan, perbaikan manajemen, dan membantu sumber investasi. “Mekanisme restrukturisasi dan penghapusan piutang negara ini dari usulan PDAM ke komite kebijakan, teknis, dan kerja, lalu ke Menkeu, setelah itu ke Presiden,” jelasnya.

Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Agus Suprijanto menyebut, berdasarkan UU No.1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara, Presiden berhak memberikan keringanan kepada PDAM dengan penghapusan piutang kepada negara. "Namun, jika piutang tersebut nilainya melebihi Rp 100 miliar, maka diperlukan persetujuan DPR," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×