kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan investasi masih terjebak tren melambat


Rabu, 25 Januari 2017 / 21:13 WIB
Pertumbuhan investasi masih terjebak tren melambat


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Indonesia sepertinya masih sulit keluar dari tren penurunan investasi. Badan Koordinasi Penenaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2016 hanya tumbuh 12% dari tahun lalu.

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan investasi tahun 2015 sangat jauh berbeda. Saat itu, BKPM mencatta pertumbuhan investasi bisa mencapai 18% dibandingkan realisasi investasi tahun 2014.

Namun bila ditarik dalam garis yang lebih panjang ke belakang, pertumbuhan investasi memang dalam tren melambat. Pada tahun 2012, realisasi investasi tumbuh 25%, kemudian pada tahun 2013 tumbuh 27%, dan tahun 2014 tumbuh sebesar 16%.

Kepala BKPM Thomas Lembong menyebut hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang masih melambat. Hal itu tida hanya terjadi di dalam negeri saja, melainkan suatu gejala yang sedang terjadi di lingkungan global.

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu, memang mengalami penurunan yang sangat drastis. Tom beralasan, ini karena taun pembandingnya yang memang memiliki cerita berbeda.

Pada tahun 2015 investasi tumbuh signifikan karena kondisi ekonomi memang mengalami perbaikan besar setelah pada tahun 2014 Indonesia baru saja melaukan pemilihan umum. "Ketika pemilu orang sangat menahan investasi," kata Tom, Rabu (25/1).

Tom melihat, ada peluang terjadi perbaikan di tahun 2017 ini, mengingat kepercayaan investor sudah semakin membaik. Apalagi, pemerintah sudah mengeluarkan berbagai kebijakan terkait kemudahan investasi.

Beberapa sektor yang diharapkan tumbuh oleh pemerintah adalah pariwisata. Menurutnya, prospek penguatan mata uang Dollar Amerika Serikat akan menjadi sentimen positif bagi industri pariwisata tanah air.

Sebab, penguatan Dollar AS akan mendorong pelemahan Yen Jepang dan Won Korea. Nah, ini akan membuat wisatawan asal Korea dan Jepang berpikir dua kali untuk pergi ke AS. Oleh karenanya, Indonesia harus mengambil bagian dalam menarik mereka

Secara umum, pada tahun 2016 lalu realisasi investasi terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 216,2 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 396,6 triliun

Jika dilihat dari sektornya, realisasi PMDN paling besar di bidang industri makanan yang mencapai Rp 32 triliun atau sekitar 14,8%. Sementara untuk PMN, sektor yang paling besar adalah industri barang logam, logam dasar mesin dan elektronik sebesar Rp 3,9 miliar.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×