kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Bea Masuk Anti Dumping Baja Nirkarat Indonesia Diperpanjang China, Ini Kata Kemendag


Kamis, 03 Juli 2025 / 11:19 WIB
Diperbarui Kamis, 03 Juli 2025 / 13:55 WIB
Bea Masuk Anti Dumping Baja Nirkarat Indonesia Diperpanjang China, Ini Kata Kemendag
ILUSTRASI. KONTAN/Muradi/2025/04/30. Kemendag menyatakan bakal mempelajari secara cermat keputusan China yang memperpanjang bea masuk antidumping terhadap produk baja nirkarat.


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia menyatakan bakal mempelajari secara cermat keputusan Pemerintah China yang memperpanjang bea masuk antidumping (BMAD) terhadap produk baja nirkarat asal Indonesia sebesar 20,2 persen.

Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim, mengatakan perpanjangan BMAD ini merupakan kelanjutan dari pengenaan periode awal pada 2019 lalu. Saat itu, pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya pembelaan, meskipun eksportir dari Indonesia tidak ikut berpartisipasi dalam proses tersebut.

"Hal serupa juga terjadi dalam proses penyelidikan perpanjangan ini, di mana eksportir tidak berpartisipasi," kata Plt Dirjen Daglu Isy Karim kepada Kontan, Kamis (3/7).

Baca Juga: Mendag Fasilitasi Pelaku Usaha Lokal Untuk Lakukan Ekspor

Menurut isy, pihaknya akan mempelajari lebih lanjut keputusan terbaru ini dan memanfaatkan berbagai forum yang tersedia untuk menyampaikan pembelaan Indonesia.

"Kami akan memanfaatkan berbagai fora untuk menyampaikan pembelaan," katanya.

Meski ada pengenaan BMAD, Isy menyebut kinerja ekspor baja nirkarat Indonesia ke China sejauh ini masih cukup baik. Berdasarkan data lima tahun terakhir, aktivitas ekspor ke Negeri Tirai Bambu tetap berjalan dengan nilai yang signifikan.

"Bahkan ekspor sempat menembus US$ 3 miliar pada 2021 dan 2022, serta tetap di atas US$ 1 miliar dalam lima tahun terakhir," ujarnya.

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan China resmi memperpanjang BMAD terhadap produk billet baja tahan karat dan pelat atau koil canai panas baja nirkarat dari Indonesia, serta negara lain seperti Uni Eropa, Inggris, dan Korea Selatan. Kebijakan ini mulai berlaku per 1 Juli 2025, dengan tarif untuk Indonesia sebesar 20,2 persen.

Baca Juga: Ekspor Besi, Baja dan CPO Kompak Naik Sepanjang Januari–April 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×