kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.414   -18,00   -0,11%
  • IDX 6.550   -97,89   -1,47%
  • KOMPAS100 933   -8,88   -0,94%
  • LQ45 732   -6,48   -0,88%
  • ISSI 205   -4,14   -1,97%
  • IDX30 381   -3,47   -0,90%
  • IDXHIDIV20 456   -5,13   -1,11%
  • IDX80 106   -0,93   -0,87%
  • IDXV30 108   -1,44   -1,31%
  • IDXQ30 125   -1,37   -1,09%

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksikan 5,15% di 2025


Selasa, 03 Desember 2024 / 16:45 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksikan 5,15% di 2025
ILUSTRASI. Lanskap kota Jakarta dilihat dari pusat belanja Thamrin City, Senin (14/10/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/15/10/2024. Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,15% pada tahun 2025 mendatang.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,15% pada tahun 2025 mendatang. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5,15% pada tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi tahun depan masih didorong dari konsumsi rumah tangga dan investasi. 

"Namun masih ada risiko dari eksternal seperti kebijakan proteksionis AS hingga volatilitas harga komoditas," jelas Josua dalam acara Media Briefing Permata Bank Economi Outlook 2025 di Hotel St. Regis, Selasa (3/12). 

Josua menjelaskan proyeksi optimis ini memberikan dasar kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Selain itu juga memaksimalkan potensi konsumsi rumah tangga, memperkuat diversifikasi ekspor serta menarik investasi asing. 

Baca Juga: Buruh Bersorak, Pengusaha Berontak: Polemik Kenaikan UMP 6,5% Tahun 2025

Menurut Josua dibutuhkan dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang sinergis guna menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. 

"Kami percaya bahwa memanfaatkan potensi domestik yang dimiliki Indonesis menjadi kunci dalam mengatasi tantangan perekonomian akibat dinamika ekonomi global," ujarnya. 

Di sisi lain, Josua juga melihat tahun 2025 mendatang inflasi Indonesia diproyeksikan masih berada dalam target Bank Indonesia yaitu 3,12%. Meski begitu kenaikan PPN menjadi 12% serta pemberlakuan cukai plastik, rokok dan minuman manis  akan memberikan tekanan pada inflasi. 

Nilai tukar rupiah juga diprediksi menguat pada rentang Rp 15.200 hingga Rp 15.770 per US$. Hal itu didorong oleh aliran investasi langsung dan portofolio yang masuk. Begitu juga dengan investasi Indonesia yang diprediksi akan terus tumbuh seiring dengan penurunan biaya pinjaman dan kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan UMKM. 

"Meski ada risiko eksternal seperti tarif perdagangan baru AS dan penguatan inflasi global, tapi Indonesia tetap memiliki prospek pertumbuhan yang positif," ungkapnya. 

Baca Juga: APERSI Pesimis terhadap Penjualan Rumah Tapak 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×