CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksikan 5,15% di 2025


Selasa, 03 Desember 2024 / 16:45 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksikan 5,15% di 2025
ILUSTRASI. Lanskap kota Jakarta dilihat dari pusat belanja Thamrin City, Senin (14/10/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/15/10/2024. Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,15% pada tahun 2025 mendatang.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,15% pada tahun 2025 mendatang. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5,15% pada tahun 2025. Pertumbuhan ekonomi tahun depan masih didorong dari konsumsi rumah tangga dan investasi. 

"Namun masih ada risiko dari eksternal seperti kebijakan proteksionis AS hingga volatilitas harga komoditas," jelas Josua dalam acara Media Briefing Permata Bank Economi Outlook 2025 di Hotel St. Regis, Selasa (3/12). 

Josua menjelaskan proyeksi optimis ini memberikan dasar kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Selain itu juga memaksimalkan potensi konsumsi rumah tangga, memperkuat diversifikasi ekspor serta menarik investasi asing. 

Baca Juga: Buruh Bersorak, Pengusaha Berontak: Polemik Kenaikan UMP 6,5% Tahun 2025

Menurut Josua dibutuhkan dukungan kebijakan fiskal dan moneter yang sinergis guna menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. 

"Kami percaya bahwa memanfaatkan potensi domestik yang dimiliki Indonesis menjadi kunci dalam mengatasi tantangan perekonomian akibat dinamika ekonomi global," ujarnya. 

Di sisi lain, Josua juga melihat tahun 2025 mendatang inflasi Indonesia diproyeksikan masih berada dalam target Bank Indonesia yaitu 3,12%. Meski begitu kenaikan PPN menjadi 12% serta pemberlakuan cukai plastik, rokok dan minuman manis  akan memberikan tekanan pada inflasi. 

Nilai tukar rupiah juga diprediksi menguat pada rentang Rp 15.200 hingga Rp 15.770 per US$. Hal itu didorong oleh aliran investasi langsung dan portofolio yang masuk. Begitu juga dengan investasi Indonesia yang diprediksi akan terus tumbuh seiring dengan penurunan biaya pinjaman dan kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan UMKM. 

"Meski ada risiko eksternal seperti tarif perdagangan baru AS dan penguatan inflasi global, tapi Indonesia tetap memiliki prospek pertumbuhan yang positif," ungkapnya. 

Baca Juga: APERSI Pesimis terhadap Penjualan Rumah Tapak 2024

Selanjutnya: Bank Mandiri Perkuat Kebijakan Kredit dengan Aspek ESG

Menarik Dibaca: 2 Resep Udang Saus Tiram ala Restoran Seafood Papan Atas, Bisa Ditiru di Rumah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×