kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bank Dunia Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 5%


Kamis, 13 Juni 2024 / 11:03 WIB
Bank Dunia Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 5%
ILUSTRASI. Karyawan kelas menengah berjalan kaki saat jam makan siang di kompleks perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2024). Laporan terbaru Bank Dunia dalam Indonesia Economic Prospects (IEP) Desember 2023, prevalensi pekerjaan layak dengan standar kelas menengah di Indonesia turun cukup signifikan pada periode 2019-2022, dari 14% menjadi 9% dari total lapangan kerja. Era Indonesia emas 2045, diperkirakan sisa gaji anak muda minus sekitar Rp 800.000 akibat lonjakan kenaikan pengeluaran yang lebih tinggi dibanding penghasilan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/27/02/2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi sebesar 5% pada 2024. Proyeksi tersebut meningkat 0,1 poin jika dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya pada Januari 2024 lalu sebesar 4,9%.

Tak hanya itu, Bank Dunia juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mendatang yakni menjadi  5,1%,. Naik dari proyeksi Januari 2024 lalu sebesar 4,9%.

Bank Dunia menyampaikan, Indonesia diperkirakan akan memperoleh manfaat dari pertumbuhan kelas menengah dan kebijakan ekonomi yang secara umum bijaksana, yang meningkat rata-rata sebesar 5,1% selama dua tahun ke depan.

“Secara perkiraan, pertumbuhan PDB di sebagian besar negara di kawasan Asia-Pasifik (EAP) kecuali Tiongkok, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina akan ditopang oleh pertumbuhan konsumsi swasta yang kuat yang didukung oleh inflasi yang rendah, penurunan biaya pinjaman, dan kondisi pasar tenaga kerja yang kuat,” tulis Bank Dunia dalam laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2024, dikutip Kamis (13/6).

Baca Juga: Pemerintah Sudah Raup Investasi Rp 370 Triliun dari Hasil Menebar Insentif Pajak

Meski begitu, investasi swasta maupun publik diperkirakan masih lemah. Meningkatnya ketidakpastian, misalnya saja transisi dan konflik politik yang baru-baru ini terjadi dan kebijakan perdagangan global, diperkirakan akan mengurangi investasi swasta.

Bersamaan dengan itu, meningkatnya utang pemerintah lebih dari capaian sebelum pandemi serta penundaan persetujuan anggaran diperkirakan akan menghambat pertumbuhan investasi publik di beberapa negara perekonomian.

Sementara itu, Bank Dunia malah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik (EAP) diproyeksikan melambat dari 5,1% pada tahun 2023 menjadi 4,8% pada tahun 2024. Sebagian besar mencerminkan perlambatan aktivitas di China.

Baca Juga: Kemenkeu Targetkan Inflasi di Kisaran 1,5%-3,5% dari Tahun 2025 hingga 2027

Perlambatan ekonomi di kawasan EAP dipengaruhi adanya perlambatan lebih lanjut di China yang kembali mengimbangi peningkatan moderat di negara-negara lain di kawasan ini.

Selama dua tahun ke depan, pertumbuhan EAP diproyeksikan akan terus melambat menjadi 4,2% pada tahun 2025 dan 4,1% pada tahun 2026.

Di kawasan tersebut, kecuali China, pertumbuhan ekonominya diproyeksikan meningkat menjadi 4,6% pada tahun ini, didukung oleh pemulihan perdagangan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×