kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.184   16,00   0,10%
  • IDX 7.058   73,96   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,96   1,34%
  • LQ45 829   11,79   1,44%
  • ISSI 213   1,14   0,54%
  • IDX30 423   7,19   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,90   1,57%
  • IDX80 120   1,68   1,41%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,08   1,50%

Pertumbuhan Belanja Masyarakat 2024 Dibayangi Inflasi dan Kenaikan Tarif Cukai


Selasa, 12 Desember 2023 / 06:05 WIB
Pertumbuhan Belanja Masyarakat 2024 Dibayangi Inflasi dan Kenaikan Tarif Cukai
ILUSTRASI. Salah satu risiko dari pertumbuhan belanja masyarakat pada tahun depan adalah inflasi. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/tom.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan belanja masyarakat pada tahun 2024, masih mungkin menemui kendala. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, salah satu risiko dari pertumbuhan belanja masyarakat pada tahun depan adalah inflasi. 

“Kondisi inflasi masih menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, karena ekspektasi inflasi cenderung akan lebih tinggi dari 2023,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Senin (11/12). 

Baca Juga: Inflasi hingga Tarif Cukai Membayangi Prospek Pertumbuhan Belanja Masyarakat 2024

Josua merinci beberapa hal yang bisa mendorong peningkatan ekspektasi inflasi pada tahun depan. 

Seperti, dampak dari fenomena kekeringan panjang atau El Niño ke harga pangan. Kemudian ada juga penyesuaian tarif cukai yang akan menyundut inflasi. 

“Dengan kondisi tersebut, harus dipastikan bahwa inflasi harus tetap dikendalikan dengan baik,” tegas Josua. 

Nah tentu saja kebijakan pemerintah tak bisa jalan sendiri. Kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga pergerakan rupiah juga diperlukan. 

Ini untuk menjaga inflasi barang impor (imported inflation) yang diharapkan tidak mendongkrak biaya input barang secara signfikan. 

Meski demikian, Josua tetap yakin pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada tahun 2024 akan tetap solid. 

Selain karena upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan BI, ia juga melihat adanya kenaikan upah minimum provinsi akan memberi daya dorong bagi daya beli masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×