kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan SR-003 lampaui target


Senin, 21 Februari 2011 / 16:10 WIB
Penjualan SR-003 lampaui target
ILUSTRASI. Seorang anggota keamanan berjalan ketika dia berpatroli di kantor pusat Bank Indonesia di Jakarta, Indonesia, 17 Januari 2019.


Reporter: Bambang Rakhmanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Penjualan obligasi syariah atau sukuk ritel SR-003 laris manis. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan mencatat realisasi penjualan sukuk ritel SR-003 mencapai Rp 7,341 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto menjelaskan, penjualan SR-003 melampaui target Rp 7 triliun dari agen penjual. "Hal ini dapat tercapai karena minat masyarakat untuk membeli SR-003 cukup besar,” ucap Rahmat, Senin (21/2).

Pembeli SR-003 tercatat sebanyak 15. 487 investor. Dari jumlah itu sebanyak 58,83% berasal dari DKI Jakarta. Berdasarkan usia, investor terbanyak membeli SR-003 adalah berusia pada kelompok 41 tahun hingga 55 tahun.

Berdasarkan wilayah, jumlah investor terbanyak (52,32%) berada di wilayah Indonesia bagian barat selain Jakarta. "Namun, volume pemesanan terbesar sekitar 55,4% di DKI Jakarta," ujarnya.

Dari segi profesi, investor SR-003 sebagian besar berasal dari pegawai swasta baik dari segi jumlah pembeli (23,74%) ataupun volume pembelian (31,05%). Sementara itu tiga besar agen yang menjual paling banyak adalah Bank Mandiri dengan pencapaian Rp 1,2 triliun.

Selanjutnya disusul BNI dengan perolehan sekitar Rp 700miliar. Urutan ketiga ada Bahana Securities yang mengoleksi Rp 600 miliar. Agen yang menjual paling rendah adalah Bank Rakyat Indonesia yang hanya mengumpulkan sekitar Rp100miliar.

Rahmat mengatakan, penjualan RI -003 untuk mengembangkan pasar keuangan berbasis syariah. "Pemerintah sudah pernah menerbitkan Rp 50 triliun sukuk dari 2008. Jadi kurang dari 3 tahun pemerintah telah menerbitkan Rp 57 triliun," tambahnya.

Rahmat menjelaskan, pasar uang berbasis syariah berkembang secara cepat, bukan hanya di pasar domestik melainkan di global. "Dengan semakin berkembangnya pasar uang berbasis syariah, kami berharap kedepannya akan lebih meningkat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×