kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pengusaha Jepang keluhkan birokrasi dan upah buruh


Minggu, 16 Februari 2014 / 10:11 WIB
Pengusaha Jepang keluhkan birokrasi dan upah buruh
ILUSTRASI. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar memaparkan kinerja BNI Semester I 2022 di Jakarta, Jumat (29/7/2022).


Sumber: TribunNews.com | Editor: Asnil Amri

TOKYO. Daisuke Hiratsuka, Executive Vice President Japan External Trade Organization (JETRO), mengatakan lamanya prosedur pabean ditambah kemacetan lalul-intas di pelabuhan menjadi kendala utama yang dihadapi oleh investor Jepang di Indonesia saat ini.

Demikian disampaikan Daisuke dalam pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, Jumat (14/2).

“Pengurusan di bea cukai yang dulu memakan waktu 3 hari sampai 1 minggu, saat ini bisa mencapai 1 bulan,” tambah Kenichi Tomiyoshi, Presdir JETRO Jakarta yang hadir bersama Daisuke.

Menurutnya, faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah kurang memadainya sarana infrastruktur pelabuhan dan transportasi.

“Di samping itu, laju kenaikan upah buruh yang sangat cepat juga menyulitkan pengusaha untuk membuat perencanaan investasi dengan baik”, sambung Daisuke.

Dua kendala utama tersebut terungkap dari hasil survei yang dilakukan JETRO akhir tahun lalu terhadap perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Asia dan Oceania.

Kendala lainnya berdasarkan survei tersebut adalah kurangnya kepedulian diantara pegawai, rentannya stabilitas nilaitukar rupiah terhadap dolar AS, dan meningkatnya biaya bagi pendanaan dunia usaha.

“Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha keras mengatasi hal tersebut, termasuk penyediaan infrastruktur dan energi listrik,” kata Yusron.

Jepang saat ini merupakan investor asing terbesar di Indonesia. Realisasi investasi Jepang di Indonesia tahun 2013 mencapai 4,7 miliar dolar AS (16,5 persen) dari total investasi asing di Indonesia. 

Terkait masalah kenaikan upah buruh, Yusron menyampaikan hal itu tidak saja terjadi di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara ASEAN dan China. Khusus untuk Indonesia, hal ini tidak terjadi di seluruh Indonesia, tetapi hanya di beberapa daerah yang memang tingkat kebutuhan hidupnya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Sanusi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×