kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Penggeledahan Kantor BI oleh KPK Beri Sentimen ke Rupiah


Rabu, 18 Desember 2024 / 16:23 WIB
Penggeledahan Kantor BI oleh KPK Beri Sentimen ke Rupiah
ILUSTRASI. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut kasus dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) di Bank Indonesia (BI).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut kasus dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) di Bank Indonesia (BI).

Senin (16/12), KPK telah menggeledah sejumlah ruangan di kantor Bank Indonesia. Salah satu ruang yang digeledah adalah ruang kerja Gubernur Bank Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, dampak pemberitaan penggeledahan kantor BI memang telah mempengaruhi sentimen pasar, dan akhirnya berpengaruh pada melemahnya nilai tukar.

“Segala berita akan berpengaruh terhadap kondisi pasar, termasuk nilai tukar rupiah,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/12).

Baca Juga: KPK Geledah Kantor Bank Indonesia (BI), Buntut Kasus Dugaan Korupsi Dana CSR

Sebagaimana diketahui, rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) pada Senin (16/12) melemah ke level Rp16.019, atau turun 0,2% dari sehari sebelumnya yang berada di Rp 15.987 per dollar AS. Kemudian, nilai tukar rupiah terus melemah, menjadi Rp 16.100 per dollar AS pada, Rabu (18/12).

Melihat dampak tersebut Perry menyampaikan, BI akan terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

“Dengan melalui intervensi, melalui pembelian SBN (surat berharga negara) di pasar sekunder, dan langkah lain seperti SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia),” ungkapnya.

Adapun, BI memutuskan kembali menahan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 17-18 Desember 2024.

Baca Juga: Usut Kasus Dana CSR, KPK Akan Periksa Gubernur Bank Indonesia?

Perry menyampaikan, alasan BI masih menahan suku bunga acuan lantaran masih fokus dalam menstabilisasi nilai tukar rupiah.

“Kami akan fokus dulu stabilitas rupiah karena ketidakpastian global meningkat. Bukan berarti nggak ada upaya penurunan suku bunga. Sehingga fokus kami adalah sementara ini BI-Ratenya kami pertahankan dulu,” tutur Perry.

Perry menambahkan, mempertahankan suku bunga terlebih dahulu, merupakan siasat penting dalam proses menstabilkan nilai tukar rupiah.

Selanjutnya: Kemenkeu Ungkap Alasan Prabowo Minta Penghentian Pembangunan Proyek Jalan Tol Baru

Menarik Dibaca: Hujan Turun di Daerah Mana Saja? Ini Prakiraan Cuaca Besok (19/12) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×