kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan KEK Maloy butuh investasi Rp 3,4 T


Senin, 27 Oktober 2014 / 09:52 WIB
Pengembangan KEK Maloy butuh investasi Rp 3,4 T
ILUSTRASI. Singapura bakal segera memberlakukan kebijakan pengecekan imigrasi tanpa menggunakan paspor. REUTERS/Edgar Su


Reporter: Fahriyadi | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah telah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru melalui Peraturan Pemerintah (PP) No 85/2014 tentang KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). Terletak di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, investasi pengembangan kawasan ini diperkirakan mencapai angka Rp 3,4 triliun.

Sekretaris Dewan Nasional KEK, Enoh Suharto Pranoto menjelaskan, jumlah investasi pengembangan kawasan tersebut ditujukan untuk membangun infrastruktur di dalam kawasan. Misalnya untuk pemetaan lahan, pembangunan jalan, instalasi pengolahan limbah, instalasi pengolahan air bersih, fasilitas kantor dan perumahan, termasuk pematangan lahan.

Artinya, lahan KEK MBTK akan disiapkan optimal dengan melakukan pemerataan tanah agar siap dibangun pabrik. "Jadi, nilai investasi ini ditujukan untuk membangun infrastruktur dasar," katanya, Minggu (26/10) kemarin.

Ia menuturkan, KEK MBTK memiliki areal seluas 557,34 hektare (ha) dan diusulkan oleh PT Maloy Batuta Trans Kalimantan. Berdasarkan rencana pengembangan, KEK MBTK terdiri atas tiga zona yaitu industri, logistik, dan pengolahan ekspor. Dan sektor pengembangannya fokus pada industri kelapa sawit.

Lebih jauh, Enoh menambahkan, KEK MBTK memiliki sejumlah keunggulan geoekonomi dan geostrategis. Keunggulan geoekonomi wilayah Kutai Timur kaya akan sumber daya alam (SDA) seperti kelapa sawit, minyak, gas, mineral, dan batu bara. 

Selain itu, wilayah KEK MBTK terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) yang merupakan lintasan laut perdagangan internasional dan masuk jalur interkoneksi Kalimantan dan Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×