kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penelitian terbaru, ini efektivitas vaksin Covid-19 dari Sinovac setelah 2 dosis


Kamis, 20 Mei 2021 / 07:06 WIB
Penelitian terbaru, ini efektivitas vaksin Covid-19 dari Sinovac setelah 2 dosis
ILUSTRASI. Penelitian terbaru, ini efektivitas vaksin Covid-19 dari Sinovac setelah 2 dosis


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah sudah menjalankan program vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Sinovac sejak Januari 2021. Sempat diragukan keampuhannya karena efikasi yang lebih rendah dibandingkan vaksin Covid-19 lainnya, ternyata vaksin dari Sinovac memberikan manfaat yang besar.

Vaksinasi dengan dua dosis vaksin Sinovac diklaim mampu menurunkan risiko penularan Covid-19 yang bergejala. Temuan tersebut diperoleh berdasarkan kajian cepat yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).

Penelitian dilakukan pada periode 13 Januari-18 Maret 2021 terhadap 128.290 tenaga kesehatan di wilayah DKI Jakarta, untuk mengukur jangka waktu vaksin melindungi tubuh. Penelitian berfokus pada kelompok tenaga kesehatan yang belum divaksinasi dan yang sudah divaksinasi, baik dosis pertama maupun yang sudah vaksinasi lengkap dua dosis.

Hasil penelitian itu menemukan, efektivitas penurunan risiko penularan setelah divaksin dengan dua dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac mencapai 94 persen. Terima

Selain itu, vaksin Sinovac pemberian dosis kedua juga bisa mencegah hingga 96 persen perawatan karena Covid-19, serta mencegah 98 persen kematian karena Covid-19.

Baca juga: BPOM dan Komnas KIPI masih analisa vaksin Covid-19 AstraZeneca batch CTMAV 547

Pentingnya vaksin Covid-19 dosis lengkap

Ketua Tim Peneliti Efektivitas Vaksin Kemenkes Pandji Dhewantara mengatakan, berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan bahwa pemberian vaksinasi dosis lengkap dapat menurunkan risiko dan mencegah Covid-19 bergejala secara signifikan. "Vaksinasi menurunkan risiko perawatan dan kematian sampai 98 persen, jauh lebih besar dibandingkan pada individu yang baru menerima dosis pertama, di mana hanya efektif menurunkan sekitar 13 persen risiko Covid-19 bergejala," kata Pandji, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Rabu (12/5/2021).

Pandji mengatakan, berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa vaksinasi Sinovac dosis lengkap bisa menurunkan risiko penularan Covid-19 sebanyak 94 persen. Tak hanya itu, vaksinasi Sinovac pemberian dosis kedua juga bisa mencegah hingga 96 persen perawatan karena Covid-19, serta mencegah 98 persen kematian karena Covid-19.

"Hal itu menunjukkan bahwa vaksinasi lengkap itu sangat disarankan karena vaksinasi pemberian dosis pertama itu belum cukup melindungi. Apabila masyarakat sudah menerima vaksinasi penuh atau lengkap itu akan jauh lebih efektif dalam menurunkan risiko Covid-19 baik perawatan maupun kematian," kata Pandji.

Berikut rincian data dari penelitian tentang efektivitas vaksin Sinovac tersebut:

Efektivitas vaksin Sinovac menurunkan risiko penularan Covid-19

  • Tenaga kesehatan terinfeksi Covid-19 sebelum divaksin adalah 2.431 dari 28.055 atau 8,66 persen.
  • Sedangkan tenaga kesehatan terinfeksi Covid-19 setelah divaksin dosis 1 adalah 657 dari 8.458 atau 7,76 persen.
  • Kemudian, tenaga kesehatan terinfeksi Covid-19 setelah divaksin dosis 2 adalah 521 dari 91.777 atau 0,56 persen.

Efektivitas vaksin Sinovac mencegah perawatan akibat Covid-19

  • Tenaga kesehatan dirawat karena Covid-19 sebelum divaksin adalah 102 dari 28.055 atau 0,36 persen.
  • Sedangkan tenaga kesehatan dirawat karena Covid-19 setelah divaksin dosis 1 adalah 24 dari 8.458 atau 0,20 persen.
  • Kemudian, tenaga kesehatan dirawat karena Covid-19 setelah divaksin dosis 2 adalah 7 dari 91.777 atau 0,007 persen.

Efektivitas vaksin Sinovac mengurangi risiko kematian akibat Covid-19

  • Tenaga kesehatan meninggal karena Covid-19 sebelum divaksin adalah 17 dari 28.055 atau 0,66 persen.
  • Sedangkan tenaga kesehatan meninggal karena Covid-19 setelah divaksin dosis 1 adalah 3 dari 8.458 atau 0,03 persen.
  • Kemudian, tenaga kesehatan meninggal karena Covid-19 setelah divaksin dosis 2 adalah 1 dari 91.777 atau 0,001 persen

Vaksinasi Covid-19 tahap ketiga dimulai

Diberitakan Kompas.com, Selasa (18/5/2021), Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes,) Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, vaksinasi Covid-19 tahap ketiga sudah dimulai di DKI Jakarta. Nadia mengatakan, sasaran vaksinasi Covid-19 tahap ketiga adalah kelompok rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

"Di beberapa tempat khususnya pada masyarakat rentan yang pada daerah dengan aspek ekonomi dan sosial ini juga sudah berjalan, salah satu contohnya adalah apa yang dilaksanakan oleh teman-teman di Provinsi DKI Jakarta," kata Nadia dalam diskusi virtual, Selasa (18/5/2021).

Nadia mengemukakan, pelaksanaan vaksinasi tahap ketiga di DKI Jakarta merupakan pilot project, sebelum dilakukan secara nasional. "Kami melihat bahwa DKI Jakarta kasusnya cenderung terus meningkat dan juga banyak karena ini adalah daerah urban, pasti masyarakat yang sangat beragam dari status sosial dan ekonomi," ujar dia.

Nadia menambahkan, selain masyarakat yang rentan dari aspek sosial dan ekonomi, masyarakat dari kelompok penyandang disabilitas, gangguan jiwa juga menjadi sasaran vaksinasi tahap ketiga. "Inilah yang kemudian kami dahulukan dulu pada proses vaksinasi," kata Nadia.

Ia menyebutkan, merek vaksin Covid-19 yang digunakan dalam vaksinasi tahap ketiga tidak berbeda dari vaksinasi tahap pertama dan kedua, yaitu vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

Oleh karena itu, sesuai hasil penelitian tentang efektivitas vaksin Sinovac, masyarakat tidak perlu lagi ragu manfaat program vaksinasi ini. Jika sudah mendapat jadwal vaksinasi, segera datangi layanan kesehatan penyedia vaksin Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kajian Kemenkes: 2 Dosis Vaksin Sinovac Turunkan Risiko Penularan Covid-19 hingga 94 Persen",


Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Pemerintah rogoh dana Rp 77 triliun untuk vaksin Covid-19 gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×