kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendataan ekonomi digital terganjal rendahnya partisipasi pelaku usaha


Kamis, 15 Agustus 2019 / 20:57 WIB
Pendataan ekonomi digital terganjal rendahnya partisipasi pelaku usaha
ILUSTRASI. ilustrasi gudang, pergudangan


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah untuk pengembangan dan pengaturan ekonomi digital di Indonesia terus dilakukan. Salah satunya, dengan menghimpun data ekonomi digital agar dapat diukur nilai kegiatan ekonominya dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Kendati begitu, Direktur Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Teguh Sambodo mengatakan, proses pendataan dan pemetaan jenis-jenis usaha digital tidak mudah. “Saat ini Kemenko Perekonomian masih mengembangkan roadmap untuk e-commerce dan ekonomi digital, masih dikumpulkan data jenis-jenis usaha digital untuk membuat roadmap ini,” kata Teguh, Kamis (15/8). 

Baca Juga: Bappenas: Tantangan menuju transformasi ekonomi digital masih besar

Harapannya, setelah proses identifikasi dan pengumpulan data ekonomi digital tahun ini, pemerintah bisa mulai menyepakati definisi ekonomi digital dan jenis-jenis usahanya. Dengan begitu, langkah pemerintah dalam membuat kebijakan pendukung maupun regulasi untuk industri ekonomi digital bisa lebih mulus. 

Dalam hal pendataan, Teguh mengaku, kesulitan berasal dari minimnya responden pelaku usaha yang sukarela menyerahkan datanya. “Kami ingin mengumpulkan data selengkap-lengkapnya tapi tingkat partisipasi e-commerce masih rendah meski BPS sudah mengusahakan kerja sama dengan asosiasi, misalnya,” lanjut dia. 

Baca Juga: Wah, valuasi unicorns global sudah setara PDB Indonesia

Pemerintah belum dapat memastikan kapan target roadmap untuk e-commerce dan ekonomi digital dapat terselesaikan. Semakin cepat, sejatinya semakin memudahkan berbagai stakeholders terlibat untuk bekerja sama mengembangkan ekonomi digital Indonesia. 

Sampai saat ini, Bappenas juga belum dapat mengukur secara mandiri berapa potensi kontribusi ekonomi digital terhadap PDB Indonesia. Namun berdasarkan data Google dan Temasek yang bekerja sama dengan Bappenas, potensi ekonomi digital Indonesia mencapai 3,1% dari PDB atau setara US$ 3,6 miliar pada 2024 mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×