kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Pemerintah yakin perpecahan koalisi tidak ganggu iklim ekonomi


Rabu, 02 Maret 2011 / 15:25 WIB
Pemerintah yakin perpecahan koalisi tidak ganggu iklim ekonomi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan), Founder PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Prajogo Pangestu (kedua kanan), Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra (kiri), Gubernur Banten Wahidin


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah yakin perpecahan dalam koalisi partai pendukung pemerintah tidak akan mempengaruhi iklim usaha. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa beralasan, perpecahan itu bukan sesuatu yang sistemik.

Hatta juga menyangkal konsentrasi pemerintah saat ini tersita untuk menyelesaikan masalah koalisi. "Kita masalah ekonomi kok, saya sering bicara politik atau bicara ekonomi, jujur jawab," imbuh Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN), Rabu (2/3).

Asal tahu saja, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengultimatum partai politik (parpol) pendukung pemerintah menaati kesepakatan koalisi. Jika tidak, SBY memberi kesempatan parpol tersebut kaluar dari koalisi.

SBY mengatakan, jika ingin tetap bersama-sama dengan pemerintah tentunya harus mematuhi etika nota kesepakatan koalisi yang telah disepakati. Dia juga berjanji akan menata kembali koalisi yang telah dibangun selama 1,5 tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×