Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
Ketiga, kegiatan penyampaian dokumen clearence dan pemeriksaan barang Bea Cukai dan Karantina yang dulunya perlu dilakukan duplikasi dokumen pada dua instansi, kini hanya melalui singel submission dan single/joint inspection. Dengan itu diperkirakan akan ada efisiensi biaya Rp 85 miliar per tahun dan efisiensi waktu 35%-56%.
"Soal inspeksi dari penyampaian dokumen kemudian clearance hingga pembukaan barang oleh cukai dan karantina suka terpisah jadi dokumen wara-wiri, sekarang dengan cara single submission satu submission di-shared saja mereka bisa lakukan satu kali proses," imbuhnya.
Baca Juga: Menkeu sebut sistem logistik Indonesia seperti benang ruwet
Keempat, kegiatan keberangkatan/kedatangan kapal dan bongkar/muat barang yang sebelumnya perlu mendokumentasi 7 instansi yaitu Bea Cukai, Imigrasi, Kemenhub, Kemenskes, BU Pelabuhan, PKBM dan Terminal Operator. Kini dengan adanya NLE hanya melalui single submission atau pemberitahuan tunggal. Maka diperkirakan akan ada efisiensi biaya Rp 60 miliar pertahun dan efisiensi waktu 74%.
Penataan ekosistem logistik nasional akan terbagi menjadi empat bagian. Pertama proses bisnis yang akan terdiri dari pemeriksaan terpadu via SSm, layanan pelabuhan dan perizinan. Kedua, platform yang mencakup transportasi, shipping, kepelabuhan, depo, dan warehousing. Ketiga, bagian pembayaran perihal platform pembayaran dan perbankan. Terakhir, tata ruang yang meliputi penataan pelabuhan utama, penempatan depo kontainer, dan pembentukan Inland Consolidation Center.
Selanjutnya: Menkeu sebut sistem logistik Indonesia seperti benang ruwet
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News