Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah dijadwalkan menyerahkan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2026 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam Rapat Paripurna, 20 Mei 2025.
Penyerahan dokumen ini menjadi tahapan awal dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun membenarkan adanya agenda tersebut. Menurutnya, pembahasan dokumen KEM-PPKF merupakan langkah awal dalam proses panjang penyusunan APBN.
"KEM-PPKF kan sebagai entry point untuk masuk ke pembahasan awal APBN," ujar Misbakhun kepada awak media di Gedung DPR, Senin (19/5).
Baca Juga: Kemenkeu Bocorkan Program Prioritas dalam KEM-PPKF 2026
Misbakhun menjelaskan, dokumen KEM-PPKF akan disampaikan terlebih dahulu dalam Rapat Paripurna DPR, kemudian diteruskan ke Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pembahasan terkait aspek makroekonomi dan asumsi dasar APBN akan tetap menjadi bagian dari tugas Komisi XI.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan bahwa penyusunan KEM-PPKF 2026 akan mengacu pada arahan langsung Presiden Prabowo Subianto dan akan menyusung tema utama yang selaras dengan visi pembangunan dalam Astacita.
Ia menambahkan bahwa dokumen KEMPPKF 2026 akan disampaikan ke DPR pada tanggal 20 Mei mendatang.
"Tentunya arahan Pak Presiden sesuai dengan Astacita itu menjadi tema utama yang akan kita siapkan dan akan kita sampaikan nanti ke DPR tanggal 20 Mei," ujar Febrio dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (30/4).
Febrio menambahkan, salah satu fokus utama dalam KEM-PPKF 2026 adalah kebijakan struktural yang bertujuan memperkuat potensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang serta menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR).
Baca Juga: DPR Tegaskan Tak Ada APBN Perubahan Meski Penerimaan Pajak Melorot
Febrio juga menegaskan, program prioritas Presiden seperti makan bergizi gratis untuk anak sekolah, penguatan koperasi melalui program Koperasi Merah Putih, serta investasi pada pengembangan human capital akan menjadi bagian inti dari strategi fiskal tahun 2026.
"Ini akan segera kita sampaikan nanti setelah mendapatkan arahan lebih lanjut (dari presiden)," imbuhnya.
Selanjutnya: Bank Permata: BI Diproyeksi Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,50% di Mei 2025
Menarik Dibaca: Dukung UKM, Indibiz Ajak Pelanggan Ikuti Digital Run 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News