kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah kaji relokasi pabrik Daihatsu & Suzuki dari Jepang ke Indonesia


Minggu, 20 Maret 2011 / 11:26 WIB
Pemerintah kaji relokasi pabrik Daihatsu & Suzuki dari Jepang ke Indonesia
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.


Reporter: Hans Henricus | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Bencana gempa bumi dan tsunami yang telah melanda Jepang, membuka peluang bagi Indonesia untuk menarik perusahaan otomotif asal negeri sakura ke Indonesia. Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengaku sudah meminta dua perusahaan pembuatan mobil asal Jepang untuk memindahkan kegiatan pabrik mereka ke Indonesia.

Kedua perusahaan otomotif itu adalah Daihatsu dan Suzuki. Sebab kedua perusahaan otomotif itu sedang menghentikan produksinya. Pemerintah Indonesia meminta agar proses manufaktur dilakukan disini. "Saat ini sedang proses pembicaraan," ujar Hidayat akhir pekan lalu.

Sebelumnya, pada 16 Maret 2011, Presiden Direktur Daihatsu Motor Company Ltd bersama Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor, Sudirman MR menyampaikan rencana pembangunan pabrik baru kepada Wakil Presiden Boediono. Pembangunan pabrik itu dalam rangka menambah kapasitas produksi.

Nilai investasi untuk membangun pabrik yang lokasinya di Karawang Timur itu mencapai US$ 400 juta. Rencananya kapasitas produksi pabrik itu 100 ribu unit per tahun.

Pemulihan Jepang

Jepang saat ini sedang dalam proses pemulihan. Untuk melakukan kegiatan pemulihan selama enam tahun, Jepang membutuhkan dana sekitar US$ 150 miliar sampai US$ 200 miliar. Dalam proses itu, Jepang akan membutuhkan ekspor dari Indonesia.

"Mereka akan membutuhkan barang-barang ekspor kita seperti makanan, minuman, tekstil dan mebel," kata mantan Ketua umum Kadin itu.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×