kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Pemerintah godok rencana impor bawang dan cabai


Rabu, 27 Mei 2015 / 16:15 WIB
Pemerintah godok rencana impor bawang dan cabai
ILUSTRASI. Kontan - Sinarmas Land Nuvasa Bay Kilas Online


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Untuk menjaga pasokan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Perdagangan (Kemdag) akan membuka opsi mengimpor bawang merah dan cabai. Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan, ia telah mendapatkan rekomendasi dari Menteri Pertanian untuk mengimpor bawang merah dan cabai. Namun sayang Rachmat enggan membeberkan berapa volume yang direkomendasikan Mentan.

Mendag mengatakan ia akan mengizinkan impor bawang dan cabai bila pasokan dalam negeri kurang. "Kalau memang diperlukan dan sesuai, kekurangan suplai dalam negeri akan diimpor dalam waktu dekat. Pak Mentan sudah memberikan rekomendasi kepada saya untuk bisa impor cabai dan bawang," ujar Rachmat saat ditemui di Pasar Induk Cipinang, Rabu (27/5).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina menambahkan bahwa Kemdag memang telah melakukan penghitungan yang cermat mengenai opsi impor bawang merah. Namun sebelum membuka keran impor, Kemdag masih menghitung potensi panen bawang merah khususnya di Jawa Tengah dan daerah lainnya sampai bulan Juni. Sebab Kemdag masih menghitung berapa banyak hasil panen bawang merah yang akan panen menjelang lebaran.

Srie mengakui bahwa Indonesia saat ini memang defisit bawang merah. "Intinya kita lihat lagi. Saya tidak berani bilang jumlah impornya sekian, karena kita masih hitung dengan cermat kebutuhan dan pasokan bawang," ujar Srie.

Tapi untuk kebutuhan gula dalam negeri, Srie memastikan sudah tercukupi untuk kebutuhan lebaran dan tidak akan ada impor gula lagi. Berdasarkan hitungan Kemdag, Indonesia akan surplus gula sebanyak 350.000 ton sampai bulan Juli 2015. Pasokan gula, lanjut Srie, sudah memenuhi kebutuhan untuk bulan Mei,Juni dan Juli 2015.

Ia bilang, saat ini rata-rata kebutuhan gula per bulan sebesar 200.000 ton hingga 300.000 ton. Nah menjelang lebaran kebutuhan akan gula akan meningkat sekitar 5% sampai 7% dari konsumsi per bulan. Dengan demikian, kebutuhan gula jelang lebarang sudah aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×