kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.978.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.435   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.736   -94,43   -1,21%
  • KOMPAS100 1.079   -10,72   -0,98%
  • LQ45 789   -8,41   -1,06%
  • ISSI 262   -2,74   -1,04%
  • IDX30 409   -4,48   -1,08%
  • IDXHIDIV20 475   -5,51   -1,15%
  • IDX80 119   -1,13   -0,94%
  • IDXV30 129   -0,75   -0,58%
  • IDXQ30 132   -1,48   -1,11%

Patriot Bond Dinilai Minim Dampak ke APBN, tapi Tetap Mengandung Risiko


Jumat, 29 Agustus 2025 / 09:23 WIB
Patriot Bond Dinilai Minim Dampak ke APBN, tapi Tetap Mengandung Risiko
ILUSTRASI. Logo Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara di Wisma Danantara Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Patriot Bond: Sebuah analisis mendalam tentang risiko dan peluang investasi. Apakah instrumen ini aman untuk Anda?


Reporter: Indra Khairuman, Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rencana penerbitan Patriot Bond oleh BPI Danantara diperkirakan tidak akan menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Meski demikian, instrumen pembiayaan ini tetap berpotensi membawa risiko bagi anggaran negara.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menjelaskan penerbitan Patriot Bond tidak akan mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah.

Menurutnya, instrumen ini menyasar kalangan super kaya dan sejumlah korporasi, bukan investor berpendapatan tetap yang sensitif terhadap spread.

Baca Juga: Patriot Bond Tak Ganggu Anggaran Negara

“Dengan kupon 2%, substitusi langsung dari surat berharga negara (SBN) ke Patriot Bond secara ekonomis sangat kecil,” ujar Josua kepada *Kontan*, Kamis (28/8).

Patriot Bond juga diterbitkan melalui mekanisme private placement. Strategi ini mengurangi persaingan langsung dengan lelang SBN sehingga tekanan terhadap imbal hasil obligasi pemerintah diperkirakan terbatas.

Namun, Josua mengingatkan adanya beberapa hal yang perlu diantisipasi.

“Misalnya, saat penerbitan berbarengan dengan jadwal lelang SBN besar atau jika ada imbauan moral kepada korporasi besar,” kata dia. Meski begitu, dampaknya diyakini hanya kecil dan bersifat sementara.

Baca Juga: Peluncuran Patriot Bond Diprediksi Tak Memberatkan Biaya Utang Pemerintah

Lebih lanjut, Josua menilai penerbitan Patriot Bond juga bisa berdampak tidak langsung terhadap APBN.

Pertama, berpotensi memberi efek positif bagi fiskal apabila dana tersebut dapat menggantikan kebutuhan penyertaan modal negara (PMN) untuk proyek-proyek Danantara.

Dengan demikian, belanja modal bisa lebih terkendali atau kebutuhan penerbitan SBN berkurang di masa mendatang.

Kedua, terdapat risiko ketidakpastian fiskal jika pasar menganggap ada jaminan implisit dari negara terhadap utang Danantara, terutama bila arus kas proyek terganggu.

“Dampak ke anggaran bisa netral-positif jika tidak ada jaminan eksplisit atau implisit dan proyek yang dibiayai bankable,” tambah Josua.

Sementara itu, Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI), Banjaran Surya Indrastomo, menilai Patriot Bond berpotensi membantu pengembangan proyek strategis nasional dengan biaya yang lebih murah.

Baca Juga: Penerbitan Patriot Bond Danantara Dinilai Tak Berdampak Langsung Ke Imbal Hasil SBN

Meski demikian, ia menekankan pentingnya investor memperhatikan underlying asset serta peringkat utang yang menyertai penerbitan obligasi tersebut. Jika dinilai aman, Patriot Bond bisa menjadi instrumen alternatif untuk penempatan dana.

“Di sisi lain, investor perlu mewaspadai risiko gagal bayar (default risk) dari penerbitan ini. Jika hanya mengandalkan APBN sebagai backup dan risiko gagal bayar meningkat, maka hal ini perlu menjadi perhatian bersama,” tegas Banjaran. 

Selanjutnya: Cek Rekayasa Lalu Lintas di Senen, Imbas Unjuk Rasa di Mako Brimob Kwitang

Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Film Romantis di Netflix Tentang Hubungan Palsu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×