Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto melakukan panen raya nasional yang dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari panen raya serentak yang digelar di 14 provinsi dan 156 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menjaga stabilitas nasional selama bulan Ramadan hingga Idulfitri, termasuk pengendalian harga-harga bahan pokok.
Baca Juga: Sri Mulyani Tambah Alokasi Anggaran Ketahanan Pangan Jadi Rp 155,5 Triliun pada 2025
Prabowo juga menyoroti kinerja tim sektor pertanian yang bekerja langsung di lapangan untuk memastikan pasokan dan produksi pangan tetap terjaga.
“Setiap kali saya cari, beliau ada di sawah, ada di daerah, satu hari di Kalimantan Barat, besoknya di Merauke, lusanya di Lampung. Inilah menteri-menteri kabinet kita, semuanya bekerja keras, semuanya turun ke lapangan,” kata Prabowo dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (7/4).
Di hadapan ribuan petani, Presiden Prabowo kembali menekankan pentingnya peran petani sebagai tulang punggung bangsa dan negara.
"Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara, saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun tanpa pangan tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI," ucap Prabowo.
Baca Juga: Kunker ke Majalengka, Prabowo Akan Lakukan Panen Raya Bersama Petani di 14 Provinsi
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa keberhasilan panen tahun ini merupakan buah dari kebijakan pro-petani yang diterapkan Presiden Prabowo.
Mentan juga menyebut bahwa serapan Bulog turut melonjak tajam dimana stok beras nasional saat ini mencapai 2,4 juta ton dan diperkirakan menembus 3 juta ton di akhir bulan. Ini disebut sebagai angka tertinggi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.
“Ini betul-betul cerah bagi petani, secerah kebijakan Bapak selama 169 hari. Ini luar biasa bagi petani Indonesia,” ujar Amran.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, secara umum tanah di Jawa Barat sudah jenuh. Karena sudah terkena pupuk dan tidak ada pemuliaan tanah. Sebab itu harus dibuat program agar unsur hara tanahnya kembali diperbaiki.
Kemudian, Dedi mengatakan adanya penurunan dana alokasi khusus (DAK) untuk program kegiatan terkait irigasi. Berikutnya, Dedi menyoroti terjadinya alih fungsi lahan.
"Saya sudah mengeluarkan peraturan gubernur minggu lalu melarang alih fungsi lahan dalam bentuk apapun," ucap Dedi.
Selain itu, Dedi meminta adanya peningkatan asuransi kesehatan petani. Karena banyak diantara petani saat sakit tidak tercover BPJS Kesehatan. Atau mereka BPJS mandirinya tidak terbayar.
Baca Juga: Jaga Daya Beli, Bapanas Dorong Pemda Siapkan Anggaran Subsidi Khusus Pangan
Selanjutnya: Mengulik Manfaat Daun Kersen untuk Diabetes yang Jarang Diketahui
Menarik Dibaca: Mengulik Manfaat Daun Kersen untuk Diabetes yang Jarang Diketahui
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News