kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,05   -17,44   -1.89%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Moody's beri tiga catatan untuk peringkat utang RI, ini kata ekonom Indo Premier


Senin, 10 Februari 2020 / 23:39 WIB
Moody's beri tiga catatan untuk peringkat utang RI, ini kata ekonom Indo Premier
ILUSTRASI. A Moody's sign on the 7 World Trade Center tower is photographed in New York August 2, 2011. Behind all too many of market moves in government debt of late has been a report from one of the major credit ratings agencies. Standard & Poor's is the biggest a


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody’s Investors Service memberikan beberapa catatan kepada pemerintah Indonesia. Pertama, basis penerimaan negara yang sangat lemah sehingga berpotensi membatasi kemampuan pelunasan utang.

Kedua, ketergantungan pemerintah pada pembiyaan pasar eksternal sehingga membuat neraca keuangan negara rentan terhadap sentimen investor asing. Ketiga, Indonesia juga dinilai masih memiliki struktur ekonomi yang rentan pada siklus komoditas.

Menurut ekonom Indo Premier Luthfi Ridho mengatakan, ketiga catatan tersebut tidak berdampak pada inflow Indonesia. “Ketiga poin itu bukan hal baru, malah poin kedua kurang tepat,” ujar Luthfi pada Kontan.co.id, Senin (10/2).

Baca Juga: Moody’s sematkan peringkat utang Baa2 untuk Indonesia

Menurutnya, pendanaan pemerintah lebih banyak dari sektor domestik. Luthfi menambahkan, yang membuat neraca keuangan negara rentan bukan karena sentiment investor asing, melainkan dari harga minyak.

Berbeda dengan Luthfi, menurut ekonom Center of reform on Economics (Core), Piter Abdullah mengatakan ketiga hal tersebut memiliki dampak pada inflow Indonesia.

“Tiga catatan itu menyiratkan tingginya risiko investasi di Indonesia, terutama terkait resiko nilai tukar,” ujar Piter pada Kontan.

Asal tahu, Moody’s Investors Service menyematkan peringkat Baa2 dengan outlook stabil pada surat-surat utang pemerintah Indonesia, Senin (10/2).

Afirmasi terhadap peringkat tersebut diberikan atas sejumlah penilaian positif terhadap perekonomian Indonesia, di antaranya laju pertumbuhan ekonomi yang stabil, beban utang pemerintah yang relatif rendah, serta disiplin fiskal yang dianggap konsisten dan stabilitas makroekonomi.

Meski Moody’s masih mencatat beberapa tantangan terhadap peringkat Indonesia saat ini yaitu, pertama, basis penerimaan negara yang sangat lemah sehingga berpotensi membatasi kemampuan pelunasan utang.

Baca Juga: Ekonom Samuel Aset Manajemen menilai virus corona bisa perbaiki CAD di awal tahun ini

Kedua, ketergantungan pemerintah pada pembiayaan pasar eksternal sehingga membuat neraca keuangan negara rentan terhadap sentimen investor asing.  Ketiga, Indonesia juga dinilai masih memiliki struktur ekonomi yang rentan pada siklus komoditas.

“Moody's berharap bahwa reformasi yang bertujuan mengurangi sejumlah kendala struktural ekonomi dan fiskal akan terus berlanjut, meskipun dengan kecepatan bertahap, seperti kemajuan yang relatif lambat yang dicapai dalam beberapa tahun terakhir,” tutur Analis Senior sekligus Wakil PResiden Sovereign Risk Group Moody’s dalam laporannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×