kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Molucca pertimbangkan opsi damai dalam PKPU Pelita Cengkareng


Selasa, 27 Maret 2018 / 20:50 WIB
Molucca pertimbangkan opsi damai dalam PKPU Pelita Cengkareng
ILUSTRASI. Ilustrasi Simbol Hukum dan Keadilan


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuasa hukum Molucca Holdings S.a.r.l Muhammad Ismak dari kantor hukum Ismak Advocaten menjelaskan pihaknya tak menutup kemungkinan adanya opsi perdamaian dalam perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap PT Pelita Cengkareng Paper (PCP).

"Kita oke saja, dan sebenarnya antara prinsipal juga telah ada pembicaraan soal perdamaian," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (27/3) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Namun hal serupa tak muncul dari luasa hukum Pelita Cengkareng Hotman Paris Hutapea. "Saya tak kenal Molucca, untuk apa damai. Akan kita lawan terus," jelasnya dalam kesempatan yang sama.

Musababnya, dijelaskan Hotman lantaran ia menilai Molucca merupakan perusahaan bodong yang tak sanggup membeli piutang dari Bank Permata Tbk.

Sekadar informasi, PKPU Pelita Cengkareng sendiri dimohonkan oleh Molicca karena Pelita Cengkareng dianggap memiliki utang jatuh tempo dan dapat ditagihkan.

Nah, utang tersebut berasal dari peralihan piutang (loan cessie) Pelita Cengkareng di Bank Permata Tbk senilai Rp 423 miliar yang dilakukan pada 5 Mei 2017.

"Utang dari Molucca tidak kita akui, itu adalah cessie proforma. Karena tidak masuk akal bank lokal bisa mengalihkan utangnya ke perusahaan jauh di Luxemburg sana yang baru berdiri dengan modal US$ 20.000," sambung Hotman.

Sementara itu, meskipun tengah bernegosiasi mengusung perdamaian. Ismak menjelaskan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan proses PKPU. Ia mengaku kini juga tengah mencari kreditur untuk menguatkan permohonan PKPU terhadap Pelita Cengkareng.

"Sesuai Undang-undang, minimal kreditur itu memang harus dua. Sementara saat ini baru Molucca saja," jelas Ismak.

Ia menambahkan, sebenarnya ada pula piutang Pelita Cengkareng di beberapa bank besar seperti Bank Mandiri, Standard Chartered, dan ICBC. Namun ia menyebutkan piutang ketiga bank tersebut telah berhasil direstrukturisasi di luar jalur PKPU.

Permohonan PKPU kepada Pelita Cengkareng ini sendiri didaftarkan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan nomor 30/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN Jkt.Pst. pada 12 Maret 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×