Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Yudho Winarto
Pasalnya, akibat dari adanya fenomena virus corona ini secara otomatis arus turis internasional yang datang ke Indonesia akan menurun. Terlebih dengan adanya pelarangan sementara turis atau pengunjung berpaspor China yang sebetulnya sangat potensial bagi sektor pariwisata Indonesia.
Maka dari itu, pemberian diskon tiket pesawat dan pemberian fasilitas yang lebih baik bagi turis domestik, khususnya kalangan milenial harus menjadi prioritas bagi pemerintah.
"Adanya bonus demografi sehingga penduduk Indonesia didominasi oleh milenial, seharusnya memang pemberian fasilitas yang lebih di sektor pariwisata terhadap mereka akan meningkatkan sektor ini. Berdasarkan beberapa survei, milenial itu cenderung gemar untuk berwisata atau mengalokasikan uangnya untuk hal yang berbau wisata," tambah Fajar.
Terakhir, kata Fajar, pengembangan dari sektor investasi dapat dilakukan dulu dengan memperbaiki daya saing serta produktivitas ekonomi di dalam negeri.
Baca Juga: Warga global panik, kasus virus corona di Iran, Korsel, dan Italia kian merajalela
Ditambah, beberapa negara seperti Singapura, Jepang, dan China yang memiliki investasi cukup besar di Indonesia, sedang terganggu akibat adanya wabah corona.
Untuk itu, saat ini adalah waktu yang tepat bagi pemerintah untuk mulai membenahi diri, khususnya pada sektor dalam negeri. Jadi, saat wabah virus corona ini mulai berkurang, diharapkan momen tersebut bersamaan dengan tuntasnya reformasi struktural yang dijalankan oleh pemerintah.
"Dampaknya, pasca wabah virus ini, investor akan berbondong-bondong datang (berinvestasi) ke Indonesia," kata Fajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News