kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Meski ada gempa Jepang, penerbitan Samurai Bond masih sesuai rencana


Senin, 14 Maret 2011 / 13:39 WIB
Meski ada gempa Jepang, penerbitan Samurai Bond masih sesuai rencana
ILUSTRASI. Calon jamaah umrah menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020). Ribuan calon jamaah umroh yang melalui bandara Soetta dipastikan gagal berangkat menuju Tanah Suci Mekah


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Gempa dan tsunami yang menghancurkan Jepang tidak menghalangi pemerintah Indonesia menerbitkan surat utang berdenominasi yen alias Samurai Bond. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan, penerbitan samurai bond akan tetap sesuai rencana.

Rencananya, pemerintah akan menerbitkan Samurai Bond pada semester kedua tahun ini. Bagi Rahmat, terlalu cepat jika memutuskan atau menunda penerbitan surat utang tersebut. Pasalnya, rencana tersebut baru akan terlaksana pada semester II.

“Setiap rencana penerbitan SBN (Surat Berharga Negara) termasuk Samurai selalu dievaluasi setiap saat. Karena timing dan kondisi pasar sangat menentukan price,” kata Rahmat, Senin (14/3).

Namun, Rahmat mengaku tak khawatir jika nantinya dari hasil evaluasi rencana penerbitan Samurai Bond harus ditunda. Pasalnya, pemerintah mempunyai banyak alternatif instrumen pembiayaan selain samurai bond. Sayang, Rahmat tak membeberkan lebih rinci lagi.

Sekadar informasi, sebelumnya Rahmat menuturkan, pemerintah berencana akan menerbitkan SBN sebesar Rp 200,6 triliun sepanjang 2011 atau lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya Rp 175,3 triliun. Nilai itu merupakan bruto SBN yang meliputi penutupan defisit Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN), membayar utang yang jatuh tempo (refinancing) dan pembelian kembali (buyback).

“Semester I ini akan diterbitkan Global Bond dahulu dan akan diikuti Global Sukuk, lalu Samurai Bond. Untuk sukuk bisa semester I atau awal semester II. Tapi, kalau Samurai pasti di semester II karena basis investornya kita sudah tahu,” jelas Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×