Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2025 masih mencatatkan defisit.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan, NPI pada kuartal III 2025 mencatat defisit US$ 6,4 miliar, masih setara atau sedikit lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar US$ 6,7 miliar.
Ia menyebut, defisit NPI ditopang oleh transaksi modal dan finansial mencatat defisit seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.
“Sedangkan transaksi berjalan mencatat surplus ditopang oleh kenaikan ekspor nonmigas,” tutur Denny dalam keterangannya, Kamis (20/11/2025).
Ia mencatat, pada kuartal III 2025, transaksi berjalan mencatat surplus sebesar US$ 4,0 miliar atau setara 1,1% dari produk domestik bruto (PDB), meningkat dibandingkan dengan defisit US$ 2,7 miliar atau setara 0,8% dari PDB pada kuartal II 2025.
Adapun surplus neraca perdagangan barang meningkat, disumbang terutama oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas. Defisit neraca jasa menurun seiring kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Selain itu, neraca pendapatan primer mencatat defisit yang lebih rendah disebabkan oleh penurunan pembayaran imbal hasil investasi asing seiring dengan telah berlalunya periode pembayaran dividen dan bunga/kupon.
“Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak global,” ungkapnya.
Sementara itu, transaksi modal dan finansial pada kuartal III 2025 mencatat defisit sebesar US$ 8,1 miliar. Defisit tersebut dipengaruhi portofolio mencatat defisit terutama didorong oleh aliran keluar modal asing dalam bentuk surat utang. Selain itu, investasi lainnya juga mencatat defisit dipengaruhi terutama oleh kenaikan pembayaran pinjaman sektor swasta.
Sedangkan investasi langsung tetap membukukan surplus sebagai cerminan dari terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik.
Ke depan, Denny menyebut, BI senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.
“Kinerja NPI 2025 diprakirakan tetap berdaya tahan ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan arus masuk penanaman modal asing yang diprakirakan terus berlanjut,” jelasnya.
Selanjutnya: Saham Teknologi di Asia Melonjak, Ditopang Kinerja Nvidia yang Luar Biasa
Menarik Dibaca: Oppo Reno14 F Pakai Iridescent Mermaid Design, Skor AnTuTunya Capai 640 ribuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













