Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah resmi menerapkan skema baru pembayaran dana kompensasi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik. Dimana, pencairan dilakukan setiap bulan dengan batas maksimal 70% dari hasil review perhitungan bulanan.
Terkait skema kompensasi baru yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 73 Tahun 2025, Purbaya bilang alasan utamanya adalah untuk memperbaiki cashflow (arus kas) dari dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi, yaitu PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero).
"Memang untuk memperbaiki cashflow (arus kas) dan juga supaya jangan saya dituduh gak bayar utang," ungkap Purbaya saat ditemui di agenda Ecoverse Bloomberg Businessweek di Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Lebih lanjut, Purbaya menambahkan, dengan aturan ini dia yakin arus kas PLN dan Pertamina akan menjadi lebih baik.
Baca Juga: Indonesia–Norwegia Sepakat Perdagangan Karbon Raksasa
"Cashflow (arus kas) mereka akan lebih bagus, setiap bulan akan dapat 70 persen, nanti 30 persen dihitung di bulan September. Jadi kalau itu kurang, sisanya akan dibayarkan setiap bulan September," jelas Purbaya.
Sebelumnya, pembayaran kompensasi energi oleh Kementerian Keuangan dilakukan setelah keluarnya hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) setiap tiga bulan sekali.
Adapun terkait hal ini, Pengamat BUMN sekaligus Managing Director Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto mengatakan hal serupa.
"Problem di Pertamina atau PLN terkait pembayaran subsidi menjadi masalah sejak lama. Biasanya pembayaran relatif lambat, sehingga cash flow BUMN tersebut terganggu," kata Toto kepada Kontan, Senin (20/11/2025).
Dengan kebijakan baru ini Toto menyebut, pemerintah sebenarnya mengharapkan masalah cash flow bisa ditanggulangi sehingga baik Pertamina dan PLN bisa memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik .
"Jadi masalah, kebutuhan pinjaman atau utang baru, bisa ditekan. Sementara program investasi baru (capex) bisa dijadwalkan lebih baik," jelasnya.
Baca Juga: Mentan Targetkan Stok Beras Bulog Capai 6 Juta Ton di Tahun 2026
Selanjutnya: 3 Pilihan Ombre Lipstik Hanasui yang Viral di TikTok, Bantu Sempurnakan Tampilan
Menarik Dibaca: 3 Pilihan Ombre Lipstik Hanasui yang Viral di TikTok, Bantu Sempurnakan Tampilan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













