Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
“Nah ini nanti kita bikin, sudah lelang sekarang, kita bikin pintu sehingga kalau air masuk ke sini kita pompa sehingga air laut sudah enggak bisa lagi masuk. Itu mudah-mudahan tahun depan sudah selesai itu karena masang besar sekali pompanya, saya lupa kapasitasnya tetapi itu pompa banjir yang besar, hampir Rp600 miliar biaya konstruksinya,” tambahnya.
Kalau yang di Kemayoran, menurut Menteri PUPR, sudah di-review semua drainase sistemnya, termasuk sudah dibesarkan kapasitas untuk Embung Kemayorannya.
Baca Juga: Bisa ambil cuti 1 bulan saat banjir, PNS tetap dapat gaji dan tunjangan
“Makanya sekarang yang underpass-nya agak sedikit berkurang, 2,4 meter kan tebalnya, karena sebagian sudah bisa masuk ke Embung Kemayoran kemudian kita pompa. Saya kira yang perlu kita sentuh sekarang adalah memang drainasenya kapasitasnya harus, minimal harus dibersihkan semua,” kata Menteri PUPR.
Selain itu, menurut Menteri PUPR sekarang disiapkan pompa-pompa yang mobile lebih banyak. ”Saya kira. kan saya sudah dengan Pak Erick, Menteri BUMN, saya minta BUMN karya untuk membeli pompa-pompa mobile, menjadi asetnya mereka tetapi pada saat begini kita akan memanfaatkan bersama,” ujarnya.
Pompa-pompa tersebut, menurut Menteri PUPR semua nantinya diserahkan kepada Gubernur sebagaimana jalan nasional agar dapat di-manage dalam satu tangan.
“Pompa-pompa yang dikerjakan oleh APBN itu ada 104 sistem pompa, Pluit, Ancol, Melati, Karet, itu semua APBN, kita serahkan supaya dikelola mereka. Makanya kami tidak mau bangun lagi yang di Kali Item, enggak masalah,” tambahnya.