kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   57,00   0,35%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Mengapa BPS Menunda Rilis Angka Kemiskinan dan Ketimpangan?


Kamis, 17 Juli 2025 / 16:00 WIB
Mengapa BPS Menunda Rilis Angka Kemiskinan dan Ketimpangan?
ILUSTRASI. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti buka suara terkait pembatalan penyampaian rilis profil kemiskinan dan tingkat ketimpangan


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti buka suara terkait pembatalan penyampaian rilis profil kemiskinan dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia semester I-2025.

Penundaan penyampaian rilis tersebut secara mendadak satu jam sebelum pengumuman rilis dilaksanakan, yakni pada Rabu (18/7), pukul 11.00 WIB.

Amalia membeberkan, salah satu alasan BPS menunda pengumuman rilis kemiskinan dan ketimpangan semester I 2025 adalah ingin memastikan kuallitas dalam rangka menyajikan data.

“Karena kami menyadari semakin lama BPS menyajikan data, maka semakin dijadikan rujukan. Artinya BPS tidak boleh salah karena sedang memfinalkan angka,” tutur Amalia saat melakukan rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (17/7).

Baca Juga: Bank Dunia Sarankan Indonesia Tetap Pakai Data Resmi BPS untuk Ukur Kemiskinan

Sejalan dengan itu, Amalia juga memastikan bahwa keakuratan data kemiskinan yang disajikan kali ini akan akurat dengan data yang disajikan oleh Bank Dunia, agar kualitas data yang disajikan BPS bisa meningkat.

Sebagai informasi, penundaan data ini juga pernah dilakukan sebelumnya saat BPS akan mengumumkan data ekspor dan impor yang seharusnya diumumkan pada Mei kemudian ditunda menjadi Juni 2025.

“Mengapa? Karena ternyata waktu yang hanya 2 minggu. Tidak cukup untuk kami melakukan double-checking terhadap kualitas data,” jelasnya.

Selanjutnya: Emiten Baru Masuk Radar Pemantauan BEI, Begini Prospek Sahamnya

Menarik Dibaca: Apa Saja Makanan yang Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi? Ini 14 Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×